Pengabenan Kinembulan IWB Singaraja

(Baliekbis.com), Ikatan Warga Bugbug (IWB) Singaraja, dalam puncak acara pengabenan kinembulan yang ke-2, tidak saja melibatkan warga Bugbug perantauan di Singaraja, melainkan juga melibatkan warga di luar warga Bugbug. Total ada 7 keluarga di luar warga bugbug perantauan yang ikut dalam proses Pengabenan Kinembulan yang ke-2 ini, Kamis (31/8/2017) siang hingga malam hari. Total puncak Pengabenan Kinembulan melibatkan 93 ngaben, 166 nyekah, 16 ngelungah dan 81 ngerapuh dengan melakukan prosesi Atma Wedana, Ngajum Sekah, Ngeseng Sekah dan Nganyut Abu Sekah. Kegiatan yang diawali dari Gedung Serbaguna Arena Kelurahan Kampung Anyar, Buleleng melakukan perjalanan menuju Setra Kayubuntil, menempuh route Jalan Pattimura, Jalan Ahmad Yani hingga sepanjang Jalan Dewi Sartika Utara.

Ketua IWB Singaraja, Gde Wisnaya Wisna mengatakan, kegiatan ini agenda rutin setiap 4 tahun. Dengan dilakukan bersama-sama, maka kegiatan ini tidak menjadi beban keluarga dalam ekonomi. Selama pelaksanaan pengabenan ini, keluarga yang terlibat didalamnya hanya dikenakan biaya sebesar Rp 2 juta.  “Harapan kami, bisa membantu mereka yang tidak bisa melakukan ngaben sendiri, apalagi ada yang kemampuan ekonomi terbatas menyebabkan mereka selama berpuluh-puluh tahun belum bisa ngaben. Ini yang kami bantu, agar tidak terus menerus begitu,” ungkap Wisnaya Wisna yang juga Ketua Komisi IV DPRD Buleleng. Ketua Panitia Pengabenan Kinembulan Ke-2 IWB Singaraja, Ida Bawati Rai Hermawan Tangkas menjelaskan, dalam proses yang dilakukan secara bertahap ini, dilakukan sesuai dengan sastra agama yang dikisahkan dalam Epos Mahabharata. Dimana dalam tatwa, terkandung dalam epos Mahabharata, saat para pandawa menang dalam peperangan di kurusetra. “Saat itu yudistira mengungkapkan rasa syukur kepada seluruh masyarakat yang ikut berperang. Maka pada saat waktu  proses upacara seperti ini, artinya ino diambil sekalian. Jadi proses Pengabenan Kinembulan ini secara sastra tidak salah,” jelas Ida Bawati Hermawan Tangkas yang juga sebagai penasehat IWB Singaraja.

Gede Sarya Tuntun satu diantara pengarep yang ikut dalam Pengabenan Kinembulan digelar IWB Singaraja mengaku, merasa terbantu sehingga mampu mengantarkan leluhurnya mencapai kesempurnaan. “Imi sangat membantu kami dalam pengabenan ini, kami sekeluarga bisa melakukan proses pitrayadnya sesuai dengan tatanan yang ada tanpa biaya yang tinggi,” ucap Sarya Tuntun. Selain memudahkan masyarakat dalam hal pembiayaan, selain itu Pengabenan Kinembulan yang dilakukan setiap 4 tahun sekali juga mampu meningkatkan semangat gotong royong, yang tentunya lebih menguatkan rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan ditengah-tengah warga bugbug di perantauan. (apb)