Penari Kontemporer Tujuh Negara Tampil di ISI Denpasar

(Baliekbis.com),Penari kontemporer dari tujuh negara “International Collaboration” menampilkan garapan yang mengangkat tema “In Search of A Dream” di Gedung Natya Mandala Kampus ISI Denpasar, Selasa (19/11/2019) malam.

Para penari tersebut Danny Yung ( Hongkong), Didik Nini Thowok (Indonesia), Chaohsin (Taipei), Sabrina SNG (Singapura), Liu Xiaoyi (Singapura), Makoto Matsushima (Jepang), Saultari Amin Farid (Singapura), Cedric Chan (Hongkong), Nget Rady (Kamboja) , Kong Chun Kit (Hongkong) dan Natapon Wanaun (Bangkok).

“Kami sangat mengapresiasi dipilihnya ISI Denpasar sebagai tuan rumah pementasan kolaborasi seniman berbagai negara ini,” ujar Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha SSKar,MSi. dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (21/11/2019).

Dikatakan bagi mahasiswa maupun dosen, hadirnya pementasan seniman dari beberapa negara di Kampus ISI Denpasar, patut dijadikan inspirasi pembelajaran. “Kesempatan baik ini harus dimanfaatkan bagi anak-anak kami sehingga dari tontonan ini, mahasiswa mendapatkan sesuatu,” ujarnya.

Apalagi pada akhir masa kuliah, untuk menuntaskan tugas akhir mahasiswa harus mencipkan karya baru. Jadi, dengan hadirnya penampilan para seniman dari berbagai negara ini diharapkan mahasiswa mendapat inspirasi dalam berkarya.

“Sajian kolaborasi memang menghasilkan sebuah karya dalam perbedaan, akan tetapi dalam perbedaan itulah ada keindahan, harus mampu meredam rasa egois masing-masing seniman. Mudah-mudahan apa yang ditampilkan mampu memberi inspirasi bagi ranah seni tari di Bali dan khususnya bagi perkembangan pendidikan di ISI Denpasar,” ucap Rektor asal Pujungan, Kabupaten Tabanan ini.

Ketua Panitia Ratna Nurianto menjelaskan memang keinginan atau mimpi para seniman dari tujuh negara ini menampilkan karya di Indonesia.

“Mereka memilih Bali, kemudian Yogyakarta, karena aktivitas berkesenian sangat berkembang di dua wilayah ini. Jadi, mereka datang ke kota seni ini merupakan impian mereka sejak lama,” katanya.

Ratna menambahkan, perjalanan mereka dari berbagai negara membutuhkan perjuangan tidak mudah, karena membawa properti yang cukup banyak.

“Bagaimana kita memastikan bisa tampil hingga di Bali luar biasa. Saya menyampaikan terima kasih atas kehadiran para seniman ini di Indonesia,” ucapnya. Selain di Bali, para seniman tari kontemporer dari berbagai negara ini juga tampil di Kota Yogyakarta (15-16) November 2019 dan di Jakarta pada 22 November 2019.(ist)