Penandatanganan Memorandum of Understanding oleh Rektor Unud dengan President of Niigata Agro-Food University Jepang

(Baliekbis.com), Universitas Udayana jalin kerjasama dengan Niigata Agro-Food University (NAFU) Japan yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding  oleh Rektor Unud dengan President of Niigata Agro-Food University yang berlangsung secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting, Senin (29/11/2021).

Acara dihadiri oleh Rektor Unud, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi, Dekan Fakultas Pertanian, Koordinator KUI dan Jubir Unud. Sementara dari Niigata dihadiri oleh President of Niigata Agro-Food University, Vice President, Chairperson of International Committee dan Director of Adminitration.

Rektor Unud Prof. I Nyoman Gde Antara dalam sambutannya menyampaikan penandatanganan MoU ini menjadi momentum penting untuk kerjasama yang lebih erat antara kedua universitas. Rektor memberikan apresiasi dan merasa terhormat untuk bekerja sama yang lebih erat meliputi bidang pendidikan, penelitian, seminar, publikasi bersama serta pertukaran staf dan mahasiswa dan program kerjasama lainnya yang relevan dilaksanakan kedua belah pihak di masa yang akan datang. Kerjasama yang dijalin ini merupakan kerjasama keempat puluh empat (44) yang dilakukan Universitas Udayana dengan berbagai Universitas dan Institusi di Jepang.

Penandatanganan Memorandum of Understanding ini diawali dengan kerjasama penelitian Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) dengan Mercury Residual di tambang emas rakyat terhadap lingkungan dan kemungkinan dampak penyakit baru yang muncul pada tumbuhan, hewan, bahkan manusia yang dilaksanakan  oleh Profesor I Gede Putu Wirawan dari Fakultas Pertanian Universitas Udayana bekerjasama dengan peneliti lain dari Akita University, Kyoto University dan Prof Tiejun Zhao dari Niigata Agro-Food University. Penelitian tersebut dilaksanakan sebelum pandemi, dan pandemi telah menghentikan segalanya tetapi tidak dengan kerjasama antar peneliti yang telah terjalin sangat baik, terutama dalam konsultasi dan diskusi bahkan berkembang menjadi topik lain seperti sistem pabrik tanaman dan tanaman obat.

Oleh karena itu, dengan terjalinnya kerjasama ini, Rektor berharap, setiap ilmuwan dari kedua institusi memiliki kesempatan untuk saling berkomunikasi, dan nantinya saling berkunjung  untuk melakukan implementasi kerjasama yang lebih baik dalam berbagai topik tersebut di atas.

Sementara pihak Niigata Agro-Food University dalam kesempatan tersebut menyampaikan sekilas mengenai profil NAFU yang terdiri dari dua kampus yaitu Niigata kampus yang merupakan kampus yang terdepan dalam bisnis karena Niigata merupakan kota yang terkemuka dalam bidang bisnis di Jepang. Kampus kedua yaitu Taidai Kampus, yang utamanya digunakan untuk agriculture dan food course.

Niigata Agro-Food University (NAFU) memiliki Faculty of Agro-Food Industries yang memiliki tiga courses, food, agriculture dan bisnis. Fokus universitas adalah agro-food industry, agriculture, kehutanan, fisheries, sales dan restaurant. Industri agro-food ini sangat besar dibandingkan industri lainnya tetapi tidak ada university yang berfokus terhadap hal ini, maka dari itu NAFU memulainya. Pihak NAFU merencanakan memperluas industri dan jumlah mahasiswa akan lebih banyak lagi nantinya. Pihak NAFU berharap bisa membangun kerjasama yang menguntungkan antara kedua universitas.

President of Niigata Agro-Food University Mr. Yoshiaki Watanabe menyampaikan seperti yang kita ketahui bahwa Pemerintah Jepang mendeklarasikan karbon neutral di tahun 2050 dan mulai strategi green-food system di tahun 2050. Dari penyelenggaraan COP26 disebutkan bahwa planet kita berubah ke arah yang paling buruk tapi kita sebagai manusianya sudah mulai mempelajari dan meneliti sektor agro-food. Kita tentu saja bisa berkontribusi untuk mengatasi isu-isu sulit seperti air, makanan, agriculture,  local community, lingkungan, energy, atmosfir, dan sebagainya.  President NAFU percaya dua universitas bisa berkontribusi melalui hubungan dan kerjasama yang erat. (ist)