Pemuda Klungkung Terpikat Program Pelestarian Budaya Koster-Ace

(Baliekbis.com), Komitmen calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster terhadap pelestarian adat, agama, seni, tradisi dan budaya memang tidak main-main. Kandidat yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati itu memberikan perhatian penuh pada program prioritasnya. Apalagi, Koster juga berkomitmen memperkuat kedudukan desa adat sebagai benteng pelestarian seni dan budaya Bali.

Program itu rupanya membuat anak-anak muda di Kabupaten Klungkung, khususnya di Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan jatuh hati kepada calon yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKPI, PKB dan PPP itu. Saat menggelar simakrama di desa tersebut, selain mendulang dukungan warga desa, khusus anak muda Desa Tusan menegaskan komitmennya satu jalur memenangkan Koster-Ace pada Pilkada seretak 27 Juni 2018. Salah satunya diungkapkan oleh Gede Darma Argapa. Ia dan rekan-rekannya di Banjar Kangin Belimbing memang sengaja ikut menghadiri simakrama yang dihadiri langsung oleh Wayan Koster didampingi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Klungkung nomor urut 1, Cokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia.

Mereka terpukau akan komitmen Koster. Apalagi, Koster sendiri menceritakan jika bukan hanya janji bualan belaka, namun jauh sebelum ia mencalonkan sebagai Gubernur Bali, sejumlah program yang berkaitan degan adat, agama, seni, tradisi dan budaya telah ia buktikan secara nyata.

Hal itu yang membuat mereka bertekad menjatuhkan pilihan untuk mendukung, memilih dan memenangkan Koster-Ace pada Pilgub 27 Juni 2018. Sebab, selama ini menurut Gede Darma Argapa, selama ini memang banjarnya belum memiliki gong dan perangkat gamelan. Sehingga tiap inin berkrsenian atau ada upacara keagamaan, mereka harus meminjam kepada banjar lain. “Selama ini kami, pemuda di banjar, setiap ada kegiatan selalu pinjam terus gongnya,” kata dia, Rabu (9/5).

Program Koster yang akan menyalurkan bantuan gong, wantilan dan gamelan kepada desa adat didukung penuh olehnya. Koster sendiri berterima kasih atas dukungan yang diberikan anak muda. Ia menegaskan tak ingin main-main dalam urusan adat, agama, seni, tradisi dan budaya Bali. Ia berkomitmen penuh akan hal itu. “Itu komitmen saya. Tiap desa dan banjar itu harus bagus gamelan dan gongnya. Ke depan itu menjadi prioritas saya,” katanya. (lit)