Pemprov Bali Gelar Market Sounding PSEL TPA Suwung

(Baliekbis.com), Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster benar-benar serius menangani persoalan sampah TPA Suwung yang belakangan menjadi polemik. Pemprov Bali mengambil langkah nyata untuk penanganan sampah TPA Suwung yang akan dikelola dengan teknologi tepat guna agar menghasilkan energi listrik. Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) TPA Sarbagita Suwung terus digodok. Setelah melakukan konsultasi publik pada Jumat (25/10), Pemprov Bali menggelar penjajagan minat pasar (market sounding) Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) PSEL Sarbagita, Senin (2/12/2019) di Ruang Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali.

Market sounding KPBU PSEL Sarbagita dihadiri 31 investor yang tertarik menanamkan modal di bidang pengelolaan sampah. Menurut Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, kehadiran investor dalam kegiatan market sounding ini menimbulkan rasa optimisme dalam mewujudkan PSEL TPA Sarbagita Suwung. Ia menyebut, persoalan sampah di TPA Suwung sudah terjadi berpuluh-puluh tahun dan sejumlah investor sempat terlibat dalam penanganan sampah di lokasi tersebut. Namun ternyata persoalan sampah TPA Suwung hingga saat ini tak kunjung teratasi. Oleh sebab itu, pemerintah pusat melalui sejumlah kementerian memberi perhatian terhadap penanganan TPA Suwung melalui mekanisme KPBU.

“Untuk menuju ke arah itu, seluruh proses harus kita laksanakan termasuk kegiatan market sounding yang kita gelar hari ini,” ujarnya. Sekda Dewa Indra menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas penawaran yang telah diajukan oleh para investor. Ia berharap, seluruh investor yang berminat bekerja sama mengikuti mekanisme yang telah ditetapkan.”Secara prinsip, saya ingin teknologi terbaik dalam penanganan sampah di TPA Suwung. Terbaik dalam artian efisien, ramah lingkungan, menghasilkan listrik paling banyak,” cetusnya.

Market sounding PSEL Sarbagita Suwung diisi dengan paparan Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Permukiman, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Haryo Bekti Martoyoedo, S.T., M.Sc. Haryo Bekti menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari para investor terkait skema kerjasama yang cocok dalam penanganan TPA Suwung. Menurutnya, permasalahan sampah di TPA Suwung tidak bisa diselesaikan jika menggunakan metode yang ada sekarang.

“Ke depan perlu lahan lagi, itu kan membutuhkan dana yang besar dan mencari lahan susah. Karena itu perlu ada pemahaman bersama bahwa ada satu metode baru untuk mengolah sampah,” kata Haryo. Kegiatan market sounding dihadiri pula oleh Ketua Komisi III DPRD Bali I Kadek Diana. Ia berharap, upaya kali ini menjadi yang terakhir dan bisa terlaksana. Menurutnya posisi TPA Suwung yang berada di dekat bandara sangat vital untuk kelangsungan pariwisata Bali. Ia mengatakan pariwisata membutuhkan kebersihan. “Mudah-mudahan ini yang terakhir dan harus ada hasilnya,” katanya. (ist)