Pemkot Kenalkan Ciri Khas Denpasar di Inacraft 2018

(Baliekbis.com), International Handicraft (Inacraft) yang merupakan ajang pameran produk kerajinan terbesar di Indonesia ini kembali digelar. Kegiatan yang berlangsung dari 25-29 April ini menjadi kesempatan bagi Pemkot Denpasar untuk menampilkan ragam produk hasil kerajinan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Denpasar. Tahun 2018 ini, terdapat tujuh perajin yang tergabung di Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar dibawah binaan Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam Setda Kota Denpasar terlibat dalam gelaran Inacraft yang di buka secara resmi Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla didampingi, Mentri Koperasi dan UKM RI, AA Gede Ngurah Puspayoga, serta Ketua Dewan Kerajinan Nasional Ny. Mufidah Jusuf Kala, Rabu (25/4) di Jakarta Convention Centre, Jakarta.

Ajang pameran perajin Denpasar dalam Inacraft ini mendapat dukungan Wakil Ketua Harian Dekranasda Kota Denpasar, Ny. Kerti Rai Iswara, Kadis Koperasi dan UMKM Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena, dengan mendukung langsung stand pameran perajin binaan Pemkot Denpasar.

Tampak Ny. Kerti Rai Iswara berbaur bersama perajin di stand pameran Inacraft  serta ikut mempromosikan produk kerajinan Denpasar kepada banyaknya pengunjung di stand Dekranasda Kota Denpasar. “Kami melibatkan para perajin dan juga Wirausaha Muda yang ada di Kota Denpasar ,” ujar Ny. Kerti Rai Iswara.

Adapun produk yang dipamerkan ketujuh perajin UMKM Kota Deanpasar meliputi endek lukis, kerajinan bordir, tenun ikat endek, sandal endek, asesoris, tas anyaman, sandal kulit, silver, serta kebaya dan tenun. Dimana keselurunan produk yang dipamerkan ini merupakan kerajinan khas dari Kota Denpasar.

Dengan adanya pemeran Inacraft yang diikuti perajin Kota Denpasar ini diharapkan dapat lebih memperkenalkan ragam corak dan motif kerajinan Denpasar di tingkat Nasional. Seperti tenun ikat endek yang menjadi salah satu produk pameran yang memiliki nilai lebih dalam keberagaman dunia fashion saat ini namun tetap menjaga kearifan lokal yang ada. Disamping mempromosikan produk kerajinan, dari sjang ini perajin diharapkan dapat menggali ide maupun melihat peluang-peluang dalam meningkatkan inovasi produk kerajinan.

“Kami berharap perajin memanfaatkan event ini menjadi sebuah ajang promosi tingkat nasional bahkan internasional. Dan yang tak kalah penting lagi adalah memperkenalkan ciri khas, keunikan serta keunggulan produk kerajinan dari Kota Denpasar,” ungkap Ny. Kerti Rai Iswara.

Hal senada disampaikan Kadis Koprasi dan UMKM Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena yang menekankan agar UMKM yang berkesempatan berpameran di Inacraft tahun 2018 ini untuk memanfaatkanya sebagai ajang promosi. Hal ini lantaran gelaran  Inacraft ini bukan lagi merupakan event dengan sekala nasional, melainkan internasional dengan sajian pameran krrajinan terbesar dan terlengkap di Indonesia.

“Kedepanya kami di Pemkot Denpasar khususnya Dinas Koperasi dan UMKM berharap agar seluruh pengerajin di Kota Denpasar dapat secara bergiliran berpameran di ajang Inacraft ini, sedangkan untuk perajin yang sudah pernah ikut agar mengupayakan pameran secara mandiri dengan berbagai inovasi yang terus digalakkan. Bahkan pada ajang Inacraft tahun 2018 ini banyak perajin Denpasar yang berpameran secara mandiri,” paparnya.

Salah seoarang perajin Sandal Endek Kota Denpasar, AA. Istri Pramanaswari mengaku mendapatkan kesempatan berharga dilibatkan dalam agenda pameran Nasional ini. Meski rutin mengikuti ajang pameran di Denpasar namun ini menjadi tantangan tersendiri menampilkan produk-produk terbaru sandal dan sepatu di ajang Inacraft 2018. Menurutnya produk sandal dan sepatu banyak diminati masyarakat baik dari Jakarta maupun luar Jakarta yang juga tentunya dapat secara langsung menjadi ajang promosi.

Pameran kerajinan yang mengangkat tema sentral Colouring The World dengan total stand mencapai 1.408 dengan 1.700-an perusahaan dan perajin tersebut ditargetkan dapat menarik 4.500 pengunjung per hari. Panitia penyelenggara berharap Inacraft tahun 2018 dapat menghasilkan transaksi ritel Rp 145 miliar. (Ags/Pur)