Pemkot Gelar Vaksinasi Kanker Serviks, Sasar 4.460 Siswi SMP

(Baliekbis.com), Kanker Serviks menjadi salah satu penyakit mematikan yang dialami kaum perempuan. Dalam penanggualan dan memberikan perlindungan sejak dini dari Kanker Serviks, Pemkot Denpasar kembali menggelar pencanangan Vaksinasi Kanker Serviks, Rabu (7/6). Melalui Dinas Kesehatan Kota Denpasar. Vaksinasi Kanker Serviks massal berkelanjutan tahun ini menyasar 4.460 siswi  kelas satu SMP Negeri dan Swasta Se-Kota Denpasar.

Pencanangan Vaksinasi dibuka secara resmi  Walikota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra ditandai dengan pemukulan gong dan peninjauan vaksinasi secara langsung dipusatkan di SMP Dwijendra. Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kota Denpasar Ny. Selly Mantra, Wakil Ketua TP. PKK Kota Denpasar Ny. Antari Negara, Kadis Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini, Camat Denpasar Utara Nyoman Lodra, Kepala Sekolah SMP Dwijendra Ni Wayan Nadi Supartini beserta OPD terkait lainya.

“Vaksinasi Kanker Serviks rutin diadakan setiap tahunya berawal disaat melihat wanita itu terserang kangker serviks dan ini merupakan penyebab pembunuh wanita terbesar, sehingga Pemkot bersama YKI Kota Denpasar melakukan vaksinasi secara berkelanjutan,” ujar Walikota   Rai Mantra. Lebih lanjut menurut Rai Mantra vaksinasi diberikan kepada siswi SMP Negeri dan Swasta dengan kegiatan tahun berikutnya akan melakukan vaksinasi kepada siswa SD. Disamping itu vaksinasi diusahakan kedepannya dapat seperti pemberian vaksinasi polio yang wajib diberikan sejak usia dini. “Supaya para wanita  terlindungi dan terbebaskan dari kangker serviks dengan angka terjangkit kanker srviks setiap harinya bisa mencapai 40 orang wanita dan 20 orang diantaranya meninggal, sehingga perlu adanya perlindungan untuk para wanita sejak dini”, ujar Rai Mantra.

Sementara Kadis Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini  mengatakan, sesuai data lembaga kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2030 akan terjadi lonjakan penderita kanker di Indonesia sampai 7 kali lipat. Dengan jumlah penderita kanker yang meninggal juga kian memperhatinkan dan setiap tahun tidak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks terjadi di Indonesia. Dimana kanker serviks merupakan pembunuh wanita nomor satu di Indonesia. Tercatat di Denpasar pada tahun 2016 sebanyak 17 orang penderita kanker serviks tanpa kematian. Ini merupakan upaya pengendalian kanker serviks Pemerintah Kota Denpasar yang bersinergi dengan YKI Bali, Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Denpasar yang melakukan pembinaan dan sosialisasi ke banjar-banjar, desa/kelurahan, hingga kecamatan. Hal ini melakukan deteksi dini, secara efektif dan efisien dengan melakukan pelayanan IVA dan pap smear yang bertujuan menemukan kasus secepatnya agar lebih memungkinkan diobati, melaksanakan workshop kanker serviks dan payudara, melakukan upaya-upaya melalui lingkungan sekolah. “Tahun ini merupakan tahun ke empat dilaksanakannya program vaksinasi kanker serviks yang menyasar siswi kelas 1 SMP Negeri dan Swasta  yang akan diberikan vaksinasi sebanyak 2 kali (0 bulan dan 6 bulan),” ujarnya. (ays’)