Pemkab Disebut Berhutang, Banggar DPRD Buleleng Mulai Croscek

(Baliekbis.com), Pemkab Buleleng disebut berhutang ke salah satu rekanan yakni toko Serba Jaya milik Nyoman Suhendra Tanaya sebesar Rp 1,7 Miliar yang merupakan akumulasi pengambilan sejumlah barang-barang tahun 2011-2012. Hutang itu hingga saat ini masih belum dilunasi Pemkab Buleleng. Pihak rekanan sudah menyampaikan surat ke DPRD Buleleng, memfasilitasi persoalan ini. Pasalnya, sudah hampir 5 tahun hutang itu berlalu. Bahkan, DPRD Buleleng sempat melakukan pertemuan tertutup membahas pengaduan rekanan tersebut, menelusuri utang Pemkab Buleleng di Toko Serba Jaya mencapai Rp 1,7 miliar.

Kamis (31/8/2017) siang, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Buleleng akhirnya menggelar pertemuan guna membahas masalah hutang Pemkab Buleleng. Pertemuan tersebut, dipimpin langsung Wakil Ketua DPRD Buleleng, Ketut Susila Umbara. Pertemuan itu dihadiri mantan Kepala Bagian Perlengkapan dan Perawatan (Perwat) Setda Buleleng, Gusti Lanang Geriya, serta mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Buleleng, Ketut Susila. Serta beberapa mantan kasubbag yang sempat bertugas di Bagian Perwat Setda Buleleng.

Banggar DPRD Buleleng akhirnya mulai mempertanyakan, persoalan barang-barang tersebut, yang kini menjadi hutang Pemkab Buleleng. Bahkan, sebagian besar mengaku tidak ada yang mengetahui proses pengadaan barang yang dibeli dari rekanan tersebut. “Yang pesan bagian-bagian. Setelah barang datang kemudian diterima, dan terpasang, baru notanya diserahkan ke Perwat. Kami hanya disuruh membayar. Jadi, saat itu seolah-olah bagian-bagian itu bebas memesan barang,” beber mantan Kabag Perwat Setda Buleleng, Gusti Lanang Geriya.

Dari informasi menyebutkan, saat itu ada beberapa SKPD yang membeli barang di Toko Serba Jaya, baik itu ATK maupun barang elektronik di tahun 2011. Namun di anggaran perubahan 2011 hutang itu tidak bisa terbayarkan dan direncanakan dibayar pada APBD Induk 2012. Namun nyatanya, barang-barang itu malah tidak dibayar hingga saat ini. Wakil Ketua DPRD Buleleng, Ketut Susila Umbara mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih terus menggali informasi terkait permasalahan ini, dengan memintai keterangan dari semua pihak. Meski begitu politisi Golkar asal Desa Panji ini mengaku, pihaknya masih belum menemukan titik terang terkait persoalan ini. “Kami masih menggali informasi dulu. Ini baru keterangan dari beberapa pihak saja. Kami akan sinkronkan dulu. Setelah itu, baru kami melakukan kajian dan kami keluarkan rekomendasi atas masalah ini,” pungkas Susila Umbara. (apb)