Pemerintah Pusat Diharapkan Gelontor Dana Lebih Untuk Bali

(Baliekbis.com), Status awas Gunung Agung masih memprihatinkan. Namun kunjungan wisatawan ke Bali setelah sempat ditutupnya Bandara Ngurah Rai justru semakin meningkat jumlahnya. “Pastinya Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) sudah mulai mengkondisikannya dengan baik terkait perbaikan infrastruktur maupun lainnya,” ujar Anggota Komisi I DPRD Bali, I Nyoman Oka Antara, SH, M.AP, Rabu (20/12).

Dikatakan, dari skala prioritas erupsi bencana Gunung Agung ini tidak hanya untuk tahun ini, bahkan tahun depan masih dirasakan berjalan. Jika nanti Gunung Agung mengeluarkan lahar panas, maka akan dibutuhkan tiga tahun waktu pemulihan. Sementara dana cadangan yang dimiliki masih dirasakan kurang untuk pemulihan. “Oleh karena itu, diharapkan Pemerintah Pusat bisa menggelontorkan dana lebih buat Bali pasca erupsi Gunung Agung,” terangnya.

Lanjutnya, Pemerintah Daerah (Pemda) sudah dirasakan agak keteteran soal dana. Kini saatnya semua pihak bersinergi terkait erupsi bancana Gunung Agung ini. Bidang pariwisata harus aktif melakukan promosi atau memperbaiki citra agar wisatawan yang datang ke Bali meningkat jumlahnya. “Penyebab awal sepinya wisatawan ke Bali adalah media sosial (medsos) yang terlalu berlebihan memberikan informasi pasca status awas Gunung Agung,” ucapnya.

Sementara, penanganan pengungsi dirasakan cukup bagus dengan banyaknya bantuan yang diterima oleh para pengungsi. Di Kabupaten Karangesem juga banyak bendungan yang sudah berpuluh-puluh tahun dan perlu diperhatikan oleh Pemda maupun Pemprov Bali. “Jika bendungan ada yang rusak segera diperbaiki. Ketika ada air bah atau lahar dingin bendungan bisa dikendalikan untuk menghindari bencana,” jelasnya.

Kemudian, pemerintah juga diharapkan tetap mendistribusikan air bersih di Kabupaten Karangasem terutama di daerah kering. Walau akhir-akhir ini hujan, namun air hujan dikhawatirkan bercampur dengan debu vulkanik. Jika tercampur, air yang dikonsumsi akan menyebabkan berbagai macam penyakit. “Semoga pemerintah segera bisa mensubsidi air bersih,” tambahnya. (sus)