Pembukaan Pintu Wisatawan Mancanegara ke Bali, Gubernur Koster: Prokes Tetap Ketat

(Baliekbis.com), Gubernur Bali Wayan Koster beserta Menteri BUMN RI Erick Thohir memberikan keterangan pers di Rumah Jabatan Jayasabha, Denpasar, Selasa (5/10). Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya mengatakan kedatangan Menteri BUMN Erick Thohir berkaitan dengan rencana Bali akan mulai membuka pintu pariwisata untuk wisatawan mancanegara yang sudah dibahas beberapa kali dengan Menko Marves, Menteri Pariwisata, Menteri Perhubungan dan Menteri Kesehatan.

“Sekarang momentumnya memang sudah memungkinkan untuk dilakukan pembukaan pintu untuk wisatawan mancanegara. Karena penanganan pandemi Covid-19 di Provinsi Bali sudah semakin membaik dilihat dari beberapa indikator,” ujar Gubernur Koster. Pertama munculnya kasus harian yang terus menurun hingga ke angka dua digit. Selasa (4/10/2021) angka positif sudah mencapai 52 orang lalu yang sembuh 125 dan secara komulatif tingkat kesembuhan sudah mencapai 96 persen.

“Yang meninggal, angkanya kini sudah bisa membahagiakan kita semua setelah sempat mencapai 50 orang perhari. Sekarang atas upaya keras semua pihak dan dukungan pemerintah pusat, termasuk dukungan Panglima dan Pangdam, yang meninggal sudah di satu digit. Kita berharap akan terus membaik demikian juga positif rate di angka 1 dan BOR juga turun drastis,” tambah Gubernur. Dijelaskan situasi cukup stabil dalam beberapa minggu ini. “Kita amati terus. Karena itu sudah diputuskan pada hari yang baik menurut kearifan lokal Bali pada tanggal 14 Oktober akan dibuka penerbangan internasional wisatawan mancanegara untuk masuk ke Bali. Terutama untuk negara yang resiko Covid-19 rendah dan penerbangannya langsung ke Bali atau tidak ada transit,” tambahnya.

Juga akan memakai syarat perjalanan, seperti sudah 2 kali vaksin, kemudian harus (tes -red) PCR H-3 sebelum keberangkatan dan juga mengisi aplikasi EHAC yang terintegrasi dengan aplikasi pedulilindungi dan aplikasi welovebali. Demikian juga di Bandara Ngurah Rai, akan dites PCR, menunggu satu jam dan akan ditempatkan di hotel sementara selama 8 hari dan di-SWAB kembali. Jika negatif dipersilakan untuk berwisata di Bali atau pindah hotel. Untuk kualitas hotel disiapkan sama fasilitasnya, sudah memenuhi sertifikat CHSE dan ‘berkelas’ atau biasa dipakai untuk wisatawan mancanegara. Walau istilahnya ‘hotel sementara’ namun tidak menutup kemungkinan bisa dihuni permanen selama berwisata ke Bali.

“Prokes di setiap hotel kita terapkan dengan ketat, dengan petugas-petugas yang ditempatkan di semua titik sudah dibuatkan SP dan buku panduan. Harapan pemerintah pusat, harus sangat prudence, berhati-hati jangan sampai menimbulkan kasus baru, jangan ada lonjakan kasus baru sehingga diperlukan penanganan yang baik,” tambahnya.

Salah satu titik sentralnya adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai dan maskapai Garuda sebagai BUMN. Untuk itu peran penting dari Menteri BUMN agar Angkasa Pura dan Garuda Indonesia bisa menangani dengan baik. Juga sudah dibahas bersama dengan para dirutnya agar bisa menjalankan prokes dengan baik. Diharapkan kedatangan wisatawan tidak akan menimbukan lonjakan kasus baru, semua bisa tertangani dengan baik.

Pembukaan pintu wisatawan mancanegara ini sudah ditunggu sejak lama dan semoga pariwisata Bali bisa pulih, perekonomian kembali normal. Sementara Menteri BUMN RI Erick Thohir menjelaskan bersama gubernur berkomitmen untuk memperbaiki pelabuhan Benoa. Diharapkan dalam 1-2 tahun bisa jadi kenyataan dan membantu tourism Bali tidak hanya dari udara tapi juga dari laut.

“Kebetulan saya baru dari Papua, saya juga mengucapkan selamat kepada Pak Gubernur prestasi atlet Bali di PON Papua sangat baik. Kami Kementerian BUMN beserta jajaran BUMN-nya akan terus mendukung bagaimana kebangkitan wisata di Bali sesuai dengan kerjasama kami dengan pemerintah daerah. Bandara akan jadi akses utama sehingga saya akan memastikan juga persiapan Bandara Ngurah Rai agar benar-benar tidak lengah, waspada dalam penanganan covid-19,” ujarnya.

Dijelaskan dalam menghadapi Covid-19 ini memang tidak bisa 100 persen terproteksi sehingga kedisiplinan yang harus diutamakan. Akses penerbangan, akan memastikan bagaimana dukungan untuk pariwisata Bali, tidak hanya untuk mancanegara tapi yang lokal juga. Terkait Gubernur meminta penambahan penerbangan dikatakan pihaknya siap dan langsung melaksanakan. Ini waktunya Bali bangkit, cepat recover, sehingga ekonomi bisa tumbuh lagi. (pem)