Pembuang Limbah di Kawasan Taman Pancing Diganjar Denda Rp. 1 Juta

(Baliekbis.com), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar kembali menindak para pelanggar perda. Kali ini, 3 orang turut disidang tipiringkan lantaran melanggar Perda Nomor 1 Tahun 2015 tentang ketertiban umum. Namun, dari tiga orang yang diajukan, hanya 2 pelanggar saja yang hadir, termasuk pembuang limbah di kawasan Tukad Taman Pancing. Keduanya didenda beragam sesuai dengan keputusan Sidang Tipiring yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Denpasar, Rabu (13/2).

Sekretaris DLHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa mengatakan bahwa dalam penindakan serangkaian sidak yang dilaksanakan beberapa hari belakangan ini. Terdapat 3 orang yang diajukan untuk disidang tipiring, namun demikian yang hadir hanya 2 orang. “Iya kita ajukan sidang tipiring terhadap 3 orang pelanggar, namun yang hadir hanya 2 orang, nanti kita agendakan sidang lagi bagi yang belum hadir,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan,  dua orang yang disidang ini erdiri atas pembuang sampah dan pembuan limbah di kawasan Taman Pancing, Densel. Dimana, pengusaha laundry tersebut kedapatan membuang limbah ke sungai dengan menanam pipa di bantaran sungai. Namun demikian Gustra menekankan bahwa Tipiring ini merupakan uoaya untuk memberikan edukasi bagi masyarakat. Sehingga pemahamanan akan pentingnya mentaati aturan yang berlaku. “Bagi para pelanggar perda tentu kami akan tindak tegas,” ujar Gustra.

Adaun Sidang Tipiring yang dipimpin oleh Majelis Hakim IGN Partha Bhargawa dan Panitera I Keett Adiun ini menjatuhkan hukuman denda Rp 300 ribu kepada pembuan sampah serta Rp. 1 Juta bagi pembuang limbah di kawasan Tukad Taman Pancing sesuai dengan Perda Nomor 15 Tahun 2018 tentang ketertiban umum.

Diberitakan sebelumnya bahwa DLHK Kota Denpasar melaksanakan penyisiran di Tukad Taman Pancing guna mengatasi limbah busa. Dari giat tersebut berhasil ditemukan sebuah pipa yang disinyalir menjadi penyebab busa di tukad Taman Pancing. Dari hasil penyelidikan tersebut ditemukan saluran pipa yang berasal dari usaha Laundry. Dan untuk saluranya telah dilakukan penutupan oleh Tim DLHK. (ags)