Pembayaran Non Tunai Tiket Tol di Bali Lebih Rendah dari Nasional

(Baliekbis.com), Pembayaran non tunai tiket jalan tol masih saat ini sangat minim. Pembayaran non tunai baru mencapai 33 persen secara nasional, bahkan di Bali angkanya hanya 15 persen. “Jumlah ini sangat rendah, apalagi beberapa bulan ke depan akan diberlakukan cashless di semua jalan tol. Nah ini yang harus terus dikaji,” ujar Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Desi Arryani, akhir pekan lalu.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk, secara bertahap mengubah gardu tol reguler menjadi gardu tol otomatis (GTO). Jasa Marga terus mengkebut pemasangan GTO di seluruh Indonesia termasuk Bali. Ditargetkan pemasangan GTO di semua gasdu tol rampung 31 Oktober 2017. Desi Arryani mengatakan, pihaknya terus melakukan penambaan GTO pada jalan tol yang dikelolanya. Hal ini untuk mensukseskan  program pemerintah terkait transaksi nontunai. “Pemasangan GTO secara nasional kami target rampung pada akhir Oktober 2017,” ujarnya.

Terkait cashless di jalan tol, pemerintah kata dia nanti akan mensosialisasikan secara maksimal kepada masyarakat. Sedangkan Jasa Marga juga akan melakukan berbagai hal secara bertahap untuk mensukseskan cashless di seluruh tol dengan mengubah semua gardu reguler menjadi GTO. “Beberapa gerbang kami akan full GTO tapi GTO hybrid artinya pakai palang, pakai portal secara bertahap di lokasi-lokasi yang aman. Artinya kan kita tahu kadang-kadang kalau ada orang antri terus di depan dia tidak bawa kartu terus kita di belakang minjemin kartu. Nah pernah mengalami enggak seperti itu. Kita harus menghindari hal-hal itu. Bertahap kita akan mengubah gardu-gardu untuk bisa menerima hanya non tunai,” bebernya.

Dikatakan Desi transisi gardu reguler ke GTO hingga saat ini masih terus berjalan. Pihaknya berharap sampai akhir September 2017 proses transisi sudah mencapai 60 persen. “Sambil kita memantau bagaimana perkembangan masyarakat pengguna non tunai, kemudian secara bertahap menjadi 100 (transisi GTO),” sebutnya. Desi menyebutkan, jumlah gardu tol yang sudah GTO mencapai 40 persen atau 466 unit dari jumlah gardu tol 1.002 unit. Ditargetkan hingga akhir 31 Oktober 2017 pengerjaan pemasangan GTO seluruh Indonesia mencapai 100 persen. “Kita juga harus mengarahkan penjualan-penjualan kartu uang elektronik di gerbang-gerbang dan seterusnya,” imbuh Desi. (wid)