Pembangunan Fasilitas Digenjot, Kedatangan Cruise ke Pelabuhan Benoa Meningkat

(Baliekbis.com), Kedatangan kapal pesiar (cruise) ke Pelabuhan Benoa belakangan ini terus meningkat. Bahkan hingga pertengahan tahun ini saja sudah 39 cruise yang merapat di pelabuhan Benoa dengan membawa 39.277 penumpang. “Melihat perkembangan ini kami optimis target 80 cruise ke Benoa bisa dicapai,” ungkap General Manager PT Pelindo III (Persero) Cabang Benoa, I Wayan Eka Saputra saat ditemui di kantornya, Selasa (10/7) sore. Untuk mengantisipasi kedatangan cruise ke depannya pihaknya terus berbenah dan melengkapi fasilitas yang ada. “Ini agar cruise yang membawa wisatawan bisa menikmati keindahan dan fasilitas wisata yang ada serta bisa membuat turis lebih betah di sini,” jelasnya.

Diakui meski kondisi Gunung Agung Karangasem masih belum pasti namun hal itu tak mempengaruhi kunjungan kapal pesiar ke Pelabuhan Benoa. “Memang sempat ada cancel atau pembatalan kunjungan 4 kapal pesiar. Tapi itu karena kejadian bom di Surabaya. Tidak karena aktivitas erupsi Gunung Agung,” terang Eka Saputra optimis.

Sebagian besar kapal pesiar yang masuk ke Pelabuhan Benoa berbendera Bahamas, Malta dan United Kingdom. Dengan lama waktu berlabuh dan bersandar rata-rata 24 jam, maka penumpang kapal pesiar memiliki cukup waktu untuk berkeliling di sekitar daerah favorit wisata utama antara lain kawasan Kuta, Seminyak, Ubud, Nusa Dua dan Canggu.

Lebih lanjut dikatakan, trend kunjungan kapal pesiar yang setiap tahun menunjukkan peningkatan yang signifikan merupakan sinyal positif untuk pertumbuhan wisatawan berkualitas dan berkelas. Dampaknya, akan timbul multi-player effect bagi pelaku industri pariwisata Bali mulai dari akomodasi (hotel, restoran), toko oleh-oleh, pengrajin, produk kuliner, angkutan wisata dan jasa atraksi wisata dan lain-lain.

“Tingkat pengeluaran wisatawan kapal pesiar ini juga biasanya lebih tinggi. Namun memang lenght of stay atau lama tinggal mereka cenderung singkat. Rata-rata hanya satu hari saja. Pagi kapal datang, sore atau malam wisatawan sudah kembali menuju destinasi lain,” ujar Eka Saputra. Dengan kondisi tersebut harus ada upaya bersama untuk meningkatkan lenght of stay wisatawan kapal pesiar dan kualitas pelayanan di Pelabuhan Benoa. Untuk itu Pelindo III Benoa terus berbenah dengan menambah fasilitas pelabuhan misalnya perluasan di terminal penumpang internasional serta mempercantik designnya.

Pihaknya juga melakukan pengerukan alur untuk memperdalam kolam tempat bagi kapal pesiar berlabuh. Upaya memperpanjang dermaga juga akan dilakukan. Dengan berbagai hal tersebut kapal pesiar besar akan bisa bersandar dan berlabuh di Pelabuhan Benoa.

“Saat ini kapal pesiar yang bisa bersandar maksimal panjangnya 260 meter. Dengan panjang dermaga 360 meter lalu ada pendalaman draf dari 9 meter menjadi 12 meter maka ke depan kapal yang lebih besar bisa datang. Tentu ini akan menambah jumlah kunjungan wisatawan kapal pesiar ke Pelabuhan Benoa dan Bali pada umumnya,” terang Eka Saputra. Selain itu, atraksi dan berbagai fasilitas wisata yang menarik juga perlu dihadirkan di seputar areal Pelabuhan Benoa untuk menambah daya tarik bagi wisatawan. “Ke depan akan kami konsepkan ada semacam Convention Center di area Pelabuhan Benoa. Perlu juga diperkenalkan destinasi wisata baru agar operator kapal pesiar semakin tertarik membawa wisatawannya ke Benoa” tandasnya. (bas)