Pembangunan Bandara Buleleng Akan Terwujud

(Baliekbis.com), Beberapa tahun terakhir, pemerintah terus mewacanakan pembangunan bandara di Bali Utara. Sayangnya, rencana pembangunan bandara bertaraf internasional itu tak kunjung terwujud. Salah satu kendala utama yang dihadapi pemerintah selama ini, adalah terkait pendanaan. Baik APBN maupun APBD Provinsi Bali, tak memiliki dana yang cukup untuk membiayai pembangunan bandara yang diperkirakan menelan dana puluhan triliun rupiah tersebut. Hanya saja, beberapa waktu belakangan, harapan akan segera terwujudnya pembangunan bandara di Bali Utara itu kembali muncul. Pasalnya, ada dua investor yang sudah menyatakan kesiapannya untuk membangun bandara tersebut. Bahkan kedua investor tersebut pun sudah melakukan presentasi ke kementerian di Jakarta. Dari dua investor tersebut, salah satunya adalah PT BIBU (Bandara Internasional Bali Utara). Bahkan Rabu (10/5), direksi PT BIBU beraudiensi dengan Komisi III DPRD Provinsi Bali, di Gedung Dewan. Turut hadir pada kesempatan tersebut Dinas Perhubungan serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Bali.

Dalam audiensi tersebut, Presiden Direktur PT BIBU Made Mangku, menjelaskan, bandara di Buleleng dalam perencanaan pihaknya akan dibangun di atas laut. Untuk pembangunan bandara dimaksud, dana yang disiapkan diperkirakan mencapai Rp 50 triliun. Dana tersebut sudah termasuk untuk pembangunan infrastruktur pendukung bandara tersebut. Dalam perencanaan PT BIBU, kata dia, ada lima item besar yang akan dibangun. Pertama, berupa power plan. “Untuk tahap awal, power yang kita bangun kira-kira 50 MW,” jelasnya. Kedua, aerocity. Ini nantinya diarahkan ke educity. Ketiga, run way dan terminal bandara. Keempat, pembangunan marina internasional. “Ini melebihi Rafless Harlbour di Singapura. Kalau mereka hanya bintang 5, kita bangun bintang 5 plus,” tandas Made Mangku. Kelima, pembangunan infrastruktur. “Bagaimana kita manfaatkan bandara ini agar menguntungkan kalau tidak ada infrastruktur pendukung? Karena itu, kita siapkan keseluruhan biaya mencapai Rp 50 triliun. Ini sudah termasuk untuk infrastrukturnya,” urai Made Mangku. Ia pun berharap, seluruh komponen terkait dapat mendukung rencana pembangunan bandara ini. “Kalau dari sisi kita, semuanya sudah siap. Perencanaan, pendanaan, semua sudah siap. Kita malah ingin ini segera dibangun. Tetapi biar bagaimanapun, ada prosedur yang harus kita lalui, termasuk di kementerian di Jakarta,” tegasnya.

Sementara Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali Nengah Tamba, menegaskan, sejak awal lembaga dewan mendorong agar bandara ini segera terwujud. Ini penting, karena mencermati fakta bahwa pembangunan di Bali saat ini sangat timpang antara kawasan utara dengan selatan. “Satu-satunya jalan untuk mengurai ketimpangan itu adalah, bangun infrastruktur. Termasuk di antaranya membangun bandara di Bali Utara. Bandara ini akan menimbulkan multiplyer efek. Karena kalau bandara sudah dibangun, maka pembangunan lainnya akan mengikuti,” ujar Tamba. Terkait presentasi PT BIBU pada kesempatan tersebut, diakuinya, sudah sangat lengkap. Investor bahkan sudah menyiapkan seluruh persyaratan formal, termasuk di antaranya perencanaan dan modal. “Kalau investor sudah penuhi semua aturan secara formal, pasti kita dorong. Dan kami yakin, pembangunan bandara ini sudah dekat,” pungkas Tamba. (bp)