Pembangunan Bandara Bali Utara Akan Tetap Diperjuangkan

(Baliekbis.com), Gubernur Made Mangku Pastika menegaskan bahwa dirinya tetap menginginkan dan akan berjuang untuk merealisasikan pembangunan bandara di kawasan Bali Utara. Penegasan itu disampaikannya menanggapi informasi yang menyebut bahwa rencana pembangunan bandara di Bali Utara dibatalkan. Dalam jumpa pers dengan awak media di Ruang Pertemuan Gubernur Bali, Rabu (7/3/2018), Pastika mengatakan informasi pembatalan itu cukup meresahkan. Untuk itu, Ia berinisiatif menelpon Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Pandjaitan guna meminta klarifikasi.

Menyitir penjelasan Menko Kemaritiman, Pastika menegaskan bahwa belum ada pembatalan terkait rencana pembangunan bandara di Bali Utara. Menurut Pastika, isu pembatalan itu berawal dari laporan hasil survei World Bank yang menggandeng Universitas Udayana (UNUD). “Survei difokuskan pada pembangunan infrastruktur yang direncanakan untuk Bali, yang paling signifikan adalah airport di Bali Utara dan kereta api keliling Bali,” jelasnya. Menurut hasil kajian mereka, pembangunan infrastruktur yang lebih feasible untuk menyeimbangkan pembangunan Bali Selatan dan Utara adalah pembangunan jalan tol menembus gunung dan penambahan akses kapal yang menghubungkan Banyuwangi dan Bali Utara. Selain itu, survei juga tidak merekomendasikan pembangunan rel kereta api keliling Bali yang dinilai akan menimbulkan polusi.

Menanggapi hal tersebut, Pastika menegaskan bahwa pembangunan bandara di kawasan Bali Utara merupakan rencana strategis yang bertujuan untuk mewujudkan pemerataan. Pembangunan bandara di Bali Utara telah direncanakan sejak tahun 2009 dan tertuang dalam Perda Nomor 16 Tahun 2009. Rencana tersebut terus digodok dan dimatangkan hingga mengerucut pada dua penawaran dari perusahan yaitu PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) dan PT Pembangunan Bali Mandiri (Pembari).

“Keduanya saya rekomen, tapi hingga saat ini belum ada kepastian. Nah, sementara itu jalan, tiba-tiba ada survei yang dilakukan Wolrd Bank menggandeng Universitas Udayana,” terangnya. Yang dia sayangkan, survei dilakukan tanpa koordinasi dengan Pemprov Bali. Bahkan, hasil survei yang belum resmi dipresentasikan kepada pemerintah pusat telah beredar luas dan menicu keresahan. Pastika mendapat penjelasan dari Menko Kemaritiman bahwa hasil survei itu sejatinya baru akan dipresentasikan secara resmi minggu depan.

“Saya diundang dalam presentasi itu dan akan adu argumen,” tandasnya seraya menegaskan bahwa dia akan terus berjuang agar rencana pembangunan bandara di Bali Utara jangan sampai batal. Dalam jumpa pers tersebut, Pastika didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra, SH,MH dan Kadis Perhubungan I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, SH.MH. (sus)