Pemasaran Kerajinan Masih Kendala Utama

(Baliekbis.com), Masalah pemasaran masih menjadi kendala  utama yang dihadapi pengerajin di Gianyar. Kendala terkait bahan baku, mutu SDM perlahan mulai bisa teratasi, tapi itu semua kadang terbentur dengan lesunya pasar saat ini. Seperti ditegaskan oleh Kepala Desa Celuk I Nyoman Rupadana pada saat pendampingan perajin binaan Dekranasda Provinsi Bali di Arimasta Silver di Desa Celuk Sukawati, Jumat (14/6).

Nyoman Rupadana yang juga Ketua Asosiasi Perak Desa celuk, sangat memahami kendala yang dihadapi para perajin perak di wilayahnya. Menurutnya para perajin yang bertahan saat ini adalah yang memiliki modal besar, tenaga kerja dan pangsa pasar yang tetap. Idealnya kata Nyoman Rupadana, kita saat ini sudah memiliki banyak generasi muda yang cakap di bidang teknologi terutama masalah desain produk, dan untuk bahan baku kita sudah sangat terbantu dengan adanya kebijakan pemerintah tentang pengenaan pajak terhadap bahan baku perak yang sudah mulai melunak, begitupula halnya dengan berbagai sosialisasi dari pemerintah kabupaten maupun provinsi untuk meningkatkan mutu SDM. Namun semuanya itu terbentur dengan makin lesunya pemasaran perhiasan perak saat ini.

“Ujung dari sebuah bisnis tentu pemasaran, jika kita sudah memiliki mutu SDM yang bagus, semangat menciptakan inovasi-inovasi baru dibidang desain produk tapi jika pemasaran seret takutnya mereka akan patah semangat dan tidak mau lagi berkecimpung di bidang industri kerajinan perak,” tegas I Nyoman Rupadana. Kesempatan pembinaan inilah diharapkan oleh Nyoman Rupadana pihak Dekranasda Kabupaten maupun provinsi dapat menampung semua permasalahan yang dihadapi para perajin yang ada di Gianyar tidak hanya perajin di Desa Celuk saja.

Hal yang sama juga ditegaskan oleh pemilik Arimasta Silver Ni Wayan Latri Astuti, jika ingin bertahan dengan mengharapkan kunjungan dari tamu yang mampir ke artshopnya sangat mustahil. Pihaknya sudah memiliki pembeli tetap dari luar negeri, yang secara rutin order barang di tempatnya. Ni Wayan Latri juga sangat berharap dibantu mengenai masalah pemasaran.

Sementara itu Dekranasda Pronvis Bali yang dipimpin oleh Kabid Perdagangan Disperindag Provinsi Bali, Gde Suamba mengatakan inilah pentingnya pihaknya secara rutin turun langsung ke pengerajin yang ada di seluruh Bali. Agar bisa mengetahui lebih dekat apa kendala yang dihadapi oleh pengerajin. Untuk masalah pemasaran, pihaknya mengharapkan agar para perajin mulai memanfaatkan pemasaran secara online disamping memang ada dari Dekranasda Kabupaten memberikan fasilitas pameran di berbagai event tertentu.

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Wakil Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar Ny. Diana Dewi Agung Mayun yang turut mendampingi pembinaan tersebut. Menurutnya Dekranasda Kabupaten Gianyar telah berkomitmen membantu para pengerajin di Kabupaten Gianyar. Selama ini Dekranasda sudah memberikan berbagai program pelatihan untuk meningkatkan mutu SDM para perajin di Gianyar, menfasilitasi promosi melalui event pameran dan lain sebagainya.

“ Lewat kunjungan ini kami juga mencari masukan untuk program kedepannya, kegiatan atau pelatihan apa yang diperlukan oleh para perajin. Kami ingin program yang kami buat benar-benar bermanfaat,” tegas Ny. Diana Dewi Agung Mayun. Ikut serta dalam pendampingan perajin binaan provinsi Bali, Wakil Ketua Harian Dekranasda Gianyar Ny. Dwikorawati Wisnu Wijaya, berserta anggota Dekranasda Kabupaten Gianyar. (eni)