Peluncuran Mini Album Rezha Suardana “The Great Miracle of the Universe”

(Baliekbis.com), Setelah merilis tiga single berturut-turut “Seven Seas” (Desember 2019), “We Will See the Light” (April 2020) dan “Sally” (Mei 2020), Rezha Suardana cenderung semakin produktif menulis lagu.

Sepanjang bulan Maret hingga Mei tak kurang dari 18 karya baru yang ditulisnya. Hingga kemudian Rezha memutuskan untuk fokus menggarap 5 karya dengan menggandeng Windu Estianto (Supersoda) di ranah aransemen untuk menghasilkan nuansa yang lebih fresh dari rilisan sebelumnya.

Kolaborasi penulis lagu dan music-arranger ini kemudian diberi sentuhan mastering akhir oleh Ian Joshua Stevenson di Jos Music Lab. Seluruh proses kreatif, rekaman, mixing & mastering tersebut juga selalu melibatkan arahan duo-produser Richart Volx dan Igo Blado dari label The Blado Beatsmith.

“Secara personal, yang membuat saya sangat tertarik untuk memproduseri Rezha Suardana adalah justru karena kejujuran serta kesederhanaannya dalam menulis dan menyanyikan karya-karyanya”, ungkap Igo Blado. “… yang jujur lama tak saya jumpai lagi belakangan ini”, imbuhnya.

Igo Blado & The Blado Beatsmith adalah label yang memproduksi album “Lagu Kita Orang Indonesia” Ed Eddy & Residivis serta “Beranda Taman Hati” Dialog Dini Hari di tahun 2008 silam.

Kelima karya baru tersebut ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris, al; Morning Song, Since the Day, Lagu Hujan, Bukan Sekedar Rindu, serta Me and You yang kesemuanya menceritakan ungkapan rasa dan harapan pribadinya yang dirangkum dalam mini-album bertajuk “The Great Miracle of the Universe”.

Selain melibatkan istrinya; Ranny Swastika untuk berduet dalam lagu “Bukan Sekedar Rindu” yang terdengar begitu riang, jujur dan menggemaskan. Musisi kelahiran Denpasar, 14 April 1990 ini juga didukung oleh Erick Est dari EST Movie untuk penggarapan video-klip Morning Song yang dipilih sebagai single pertama.

“Saya merasa sangat beruntung dan bersyukur pada Tuhan dan semesta yang telah memberikan saya kemampuan berkesenian ini, saya juga tidak pernah berharap banyak kecuali selalu berusaha menggunakan berkat tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga karya-karya saya kemudian bisa menghibur para pendengar di mana saja.” tutur Rezha saat ditemui di sela persiapan syukuran perilisan mini-albumnya di Warung Bhineka Muda, Sanur.

“Harapannya bisa terus berkarya , menghasilkan karya2 yg bisa memanjakan telinga dan hati para pendengar . Bisa mencurahkan isi hati ke semua pendengar , sampai ke semesta” imbuhnya.

Peluncuran album bernuansa pop-folk-country ke digital-platform ini dirayakan dengan acara syukuran sederhana di Warung Kopi Bhineka Muda Sanur, jam 7 malam pada hari Rabu, 4 November 2020. Turut pula tampil Sindikat Rock Masa Kini [SRMK] dan imbuhan jam-session dari para sahabat musisi. (ist)