Peluncuran Buku “Tattwa Upacara Manusa Yajna” Warnai HUT Ke-61 PHDI

(Baliekbis.com),Perayaan HUT Ke-61 PHDI Bali berlangsung di Kantor Camat Kuta, Jumat (6/3/2020) dihadiri Kadis Kebudayaan Badung Drs. l Gede Eka Sudarwitha,S.Sos.,M.Si. mewakili Bupati Giri Prasta.

Juga hadir Kasi Ura mewakili Kakanmenag Badung l Gusti Ketut Mudiana, Utusan Listibya Badung l Nyoman Darmu, Ketua Widyasabha Badung l Wayan Sudiasa, Wakil Parisada Bali Jro Mangku Pasek Suastiika, Ketua PSN Badung Jro Mangku Nyoman Sukendra, Camat Kuta l Nyoman Rudiarta S.Stp.,MM, serta ratusan peserta lainnya.

Di sela-sela peringatan HUT tersebut, juga diluncurkan buku “Tattwa Upacara Manusa Yajna” yang ditulis Ketua PHDI Kecamatan Kuta yang juga pemerhati pendidikan Drs. I Nyoman Sarjana,M.IKom.

“Penerbitan buku ini sangat selaras dengan visi Memantapkan Arah Pembangunan Badung berlandaskan Tri Hita Karana menuju masyarakat maju, damai dan sejahtera,” ujar Kadis Kebudayaan Badung Drs. l Gede Eka Sudarwitha,S.Sos. yang mewakili Bupati Badung Giri Prasta.

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dalam kata sambutan pada buku itu intinya menyambut positif dan memberi apresiasi atas usaha yang dilakukan jajaran pengurus PHDI Kecamatan Kuta dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai majelis agama yang berkomitmen tinggi dalam program pembinaan umat.

Buku setebal 114 halaman yang ditulis secara sederhana dan mudah dipahami ini terkait mengapa proses upacara-upacara tersebut seyogyanya harus dilalui. Dengan bahasa yang ringkas serta didukung sejumlah daftar pustaka, buku “Meguru Sastra Medasar Bhakti” yang ditulis Sarjana ini menjadi lebih mudah dipahami selain isinya yang lengkap, sesuai kekinian.

Dikatakan Drs. Sarjana, di dalam menjalankan ajaran agama, umat memerlukan tempat untuk bertanya, mendiskusikan tata cara praktik keagamaannya serta mencari solusi dari berbagai kendala yang dihadapinya. Melalui Upacara Manusa Yajna ini umat memohon kesejahteraan, kerahayuan, serta kemuliaan.

PHDI Kecamatan Kuta memandang bahwa sangat penting umat Hindu untuk mengerti makna atau landasan filsafat (Tattwa) di balik upacara Manusa Yadnya tersebut. Hal itu pula yang menjadi salah satu alasan mengapa buku ini diterbitkan.

Buku “Tatwa Upacara Manusa Yajna” ini mengupas upacara dari sejak menikah hingga dewasa kembali. Bila dianalogikan dengan bahasa sederhana, maka tri kerangka dasar agama Hindu menunjukkan pada seseorang untuk mengetahui tujuan yang hendak dicapai (tattwa). Tetapi meskipun mengetahui tujuan tersebut kalau belum ada jalan (upacara), maka seseorang tidak akan pernah sampai di tujuan.

Tiga kerangka dasar agama Hindu ini merupakan suatu konstruksi utuh saling menopang yang dalam praktik kehidupan beragama harus hadir secara bersamaan. “Bilamana ketiga kerangka tersebut sudah terbangun dengan kokoh dan kuat, maka tujuan agama Hindu yaitu ‘moksartham jaghadhita ya ca hiti dharma’ pasti akan tercapai,” ujar kandidat doktor asal Legian ini.
Melalui Upacara Manusa Yadnya ini umat memohon kesejahteraan, kerahayuan, serta kemuliaan. (bas)