Peletakan Batu Pertama Paon Bali, Cok Ace Tegaskan Pemprov Komit Bentengi Alam dan Budaya Bali

(Baliekbis.com), Peletakan Batu Pertama Pembangunan Paon Bali IPB Internasional dilakukan oleh Wakil Gubernur Bali, Prof. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati, Jumat (Sukra Umanis Langkir), 24 Juni 2022.

Saat ini Paon atau Dapur masyarakat Bali telah banyak mengalami modernisasi. Sudah kehilangan keasliannya yang didasari oleh tradisi turun-temurun leluhur Bali. IPB Internasional menginisiasi pembangunan Paon Bali sesuai dengan aslinya yang mana nantinya Paon Bali ini juga akan dijadikan mini museum sebagai tempat menyimpan alat-alat masak tradisional Bali selain juga digunakan untuk kursus singkat memasak makanan tradisional Bali bagi pelajar internasional yang belajar di Bali.

Serangkaian dengan itu, Wakil Gubernur Bali yang juga merupakan praktisi Pariwisata Bali turut membuka Table Talk Series ‘Bali Destination of Tomorrow’ bertempat di auditorium IPB Internasional.

Dalam sambutannya Cok Ace menyampaikan bahwa Topik ini sangat penting untuk didiskusikan dan disepakati bersama untuk menentukan tujuan ke depan Pariwisata Bali.

“Covid-19 sangat menyadarkan kita semua arah perkembangan pariwisata, tidak hanya Bali tapi juga dunia. Kita harus sepakati kemana trend Pariwisata Bali kedepannya. Kalau kita lihat fenomena saat ini trend yang dikembangkan adalah Pariwisata berbasis Lingkungan. Walaupun sebenarnya kalau di Bali, yang dimaksud Lingkungan tidak hanya Lingkungan Alam namun juga Budaya Bali,” papar Cok Ace.

Lebih lanjut Cok Ace juga menyampaikan bahwa bukan karena Covid-19 namun tanda-tanda pergeseran tren Pariwisata Bali telah ada sejak beberapa dekade yang lalu. Dan ini telah disadari, melalui visi Pemerintah Provinsi Bali ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ pemerintah telah berupaya membentengi alam dan budaya Bali dengan menerbitkan peraturan dan kebijakan sebagai upaya perlindungan alam, budaya serta tradisi Bali.

Ia menyampaikan bahwa konsep Padma Buana pun telah diterapkan dalam pembangunan infrastruktur di Bali, tidak lagi terfokus di Bali Selatan namun telah seimbang di setiap wilayah antara lain di Timur dengan penataan kawasan Pura Besakih, di Selatan dengan pembangunan Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Benoa dan pembangunan Rumah Sakit Internasional, di Barat di bangun Tol Denpasar-Gilimanuk, di Utara dibangun Tower Turyapada dan di arah Tengah (Tengah Pulau Bali) dengan dibangunnya Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Kabupaten Klungkung.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala LLDIKTI wilayah 8, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si, Ketua Yayasan Dharma Widya Ulangun, Dr. Drs. I Nyoman Gede Astina,M.Pd., CHT., CHA., Rektor IPB Internasional Dr. I Made Sudjana, SE., MM., CHT., CHA, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota serta Stakeholder Pariwisata Bali. (pem)