Pelaut Sulit Berangkat, Dr. Mangku Pastika: DPD RI akan Bersurat ke Konsul Kehormatan Jerman di Bali

(Baliekbis.com), Ketua Forum Pelaut Bali (FPB) Dewa Gede Indra Yuda mengatakan banyak anggotanya tak bisa berangkat kerja ke luar negeri khususnya Jerman karena kesulitan mendapatkan visa.

Selain visa terbatas, diduga ada permainan sehingga hanya pihak tertentu yang bisa dapat. “Kami memperoleh informasi untuk dapatkan visa juga harus keluarkan biaya tambahan yang cukup besar,” jelasnya saat kegiatan reses Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M., Jumat (1/4) di Renon.

Reses dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja selain dihadiri perwakilan pelaut serta agency.

Dewa Yuda menjelaskan Forum Pelaut Bali terbentuk 2016. Banyak anak muda tertarik kerja di kapal sehingga anggota wadah ini membesar, mencapai ribuan. Namun karena pandemi banyak kendala yang dihadapi. Selain pelaut harus vaksin booster, juga sulitnya mendapatkan visa berangkat ke Eropa khususnya Jerman.

“Sepertinya ada permainan, sengaja dipersulit. Kondisi ini tentu bisa mempengaruhi peluang pelaut Bali sebab akan digantikan dengan orang lain,” jelasnya.

Penasihat FPB Alit Budi Sastrawan mengatakan sebelumnya urusan visa ini berjalan lancar. Namun sejak Desember lalu, masalah ini muncul. “Kami sulit dapat visa, namun ada yang jual slot dengan mengenakan biaya tambahan yang cukup besar,” jelasnya. Bahkan kuotanya hanya puluhan, sementara pelaut Bali ribuan. Ia juga melihat keanehan, seperti dalam pengurusan harus tanda tangan basah.

Hal senada disampaikan Daniel dari PT Royal Bali (agent) Daniel yang melihat adanya permainan dalam pengurusan slot visa ke Jerman ini. Selain sangat sedikit hanya belasan, juga waktunya berbulan-bulan, hingga empat bulan.

Menanggapi masukan para pelaut tersebut, Mangku Pastika berharap para pelaut tetap berusaha. “Jangan takut perjuangkan hak, apalagi menyangkut nasib orang banyak,” jelasnya.

Bahkan mantan Gubernur Bali dua periode ini menegaskan pihaknya secepatnya akan bersurat ke Konsul Kehormatan Jerman di Bali terkait masalah yang dihadapi pelaut. “Mungkin ada pihak yang anggap ini bisnis, sehingga rebutan pasar dan permainan duit,” ujar Mangku Pastika sembari minta stafnya segera bersurat ke Konsul Kehormatan Jerman yang ada di Bali.

Di sisi lain, mantan Kapolda Bali ini memuji perjuangan dan kerja keras para pelaut yang tidak saja mengangkat ekonomi keluarganya juga devisa. “Saat saya jadi Gubernur turun ke desa-desa, kalau lihat ada rumah bagus, pasti anaknya kerja di kapal pesiar. Ini bukti kerja keras pekerja kapal,” ujarnya. (bas)