Pelatihan Pecalang Tingkatkan Wawasan Tentang Tugas Fungsi di Masyarakat

(Baliekbis.com), Guna meningkatkan wawasan anggota Pecalang di Kota Denpasar tentang tugas fungsinya di Desa Pakraman masing- masing dan menumbuhkan komunikasi antar Pecalang dengan masyarakat serta aparat terkait, Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Kesatuan Bangsa & Politik (Kesbangpol) Kota Denpasar menggelar Pelatihan Pecalang Guna Pengendalian, Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan  di Gedung Wanita Shanti Graha, Denpasar  pada Senin (18/3).

Kegiatan ini dihadiri Kepala Kesbangpol Kota Denpasar, I Komang Sugiarta, Unsur TNI, unsur Polri, sejumlah pimpinan OPD Pemkot Denpasar, unsur forum adat serta perwakilan sejumlah instansi lainnya. Kegiatan Pelatihan ini diisi sejumlah narasumber dari Kementeran Agama Kota Denpasar, Kodim 1611 Badung, Polresta Denpasar dan juga PMI Kota Denpasar.

Walikota Denpasar dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Kesbangpol Kota Denpasar, I Komang Sugiarta mengatakan peran Pecalang sebagai satuan pengamanan tradisional Desa Pekraman dewasa ini tidak saja berperan sebagai pengaman dalam kegiatan adat dan agama Hindu saja, tetapi juga dipercayakan sebagai salah satu unsur pengamanan di berbagai acara kenegaraan bersama dengan instansi terkait lainnya. Apresiasi patut diberikan atas penyelenggaraan pelatihan ini dengan harapan anggota Pecalang di Kota Denpasar nantinya memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas- tugansya dan yang lebih penting lagi para Pecalang mampu mengemban  tugas sesuai dengan prosedur sesuai dengan ketentuan perundang—undangan yang berlaku.

Sebagai bagian dari perangkat Desa Pakraman yang merupakan garda terdepan dalam menjaga keamanan dan kenyamanan Budaya Bali maka Pecalang akan menjadi cermin bagi keseluruhan masyarakat Kota Denpasar yang selalu diharapkan dapat menjaga keamanan dankenyamanan serta ketentraman di wilayahnya masing- masing. Terlebih lagi dalam waktu dekat ini kita menghadapi hajatan akbar pileg dan pilpres. Hal ini harus menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat untuk dapat terwujud suasana aman dan nyaman. Diharapkan semua peserta mengikuti rangkaian kegiatan ini dengan seksama dan tekun melalui komunikasi, interaksi dengan seksama denga narasumber guna menambah wawasan.

Kabid Ketahanan Ekososbud dan Ormas Kesbangpol Kota Denpasar, A.A Gede Raka Wiadnyana saat ditemui mengatakan maksud dan tujuan pelaksanaan Pelatihan Pecalang ini adalah untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa khususnya pada anggota pecalang di masing- masing Desa Pakraman di Kota Denpasar sehingga terjaga situasi yang aman dan kondusif. “Selain juga memberikan bekal kepada para peserta sebagai penyamarataan mental dan persepsi dalam melaksanakan tugas di masyarakat dan desa pakraman, menjamin keutuhan NKRI serta tanggap terhadap berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang mungkin saja timbul di Kota Denpasar. “Kegiatan pelatihan yang telah memasuki tahap kedua ini diikuti oleh 35 orang Pecalang yang merupakan perwakilan dari masing- masing Desa Pakraman di Kota Denpasar. Pelatihan dilangsungkan dari tanggal 18 hingga 19 Maret 2019. Materi pelatihan akan disampaikan melalui pemaparan, diskusi dan tanya jawab. Selain itu, untuk mengimplementasikan teori yang didapat pada saat pelatihan, para peserta akan diajak melakukan studi banding ke Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta guna menambah Wawasan dalam melaksanakan tugas pengamanan di Desa Pakraman masing- masing” ungkap Gede Raka Wiadnyana.

Manggala Agung Pasikian Pecalang Bali I Made Mudra mengpresiasi pelaksanaan pelatihan pecalang yang dilaksanakan oleh Pemkot Denpasar ini dan melihat baru Kota Denpasar lah daerah di Bali yang secara gencar mengadakan pelatihan semacam ini. “Kegiatan ini merupakan bukti perhatian Pemkot Denpasar bagi pecalang karena seperti kita tahu pekerjaan Pecalang bersifat suatu pengabdian. Pelaksanaan kegiatan ini semoga menjadi momentum bagi Pecalang di Kota Denpasar untuk meningkatkan kualitas wawasan mengenai tugas dan fungsinya di tengah masyarakat serta mampu menghapus stigma yng tidak baik tentang Pecalang di masyarakat.” ujar Made Mudra.(esa)