Pelaku IKM Gianyar Dilatih Pemasaran Online

(Baliekbis.com), 50 pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gianyar mengikuti workshop e-Smart IKM yang diselenggarakan Direktorat IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan (KSAK) Ditjen IKM Kementerian Perindustrian di Harris Hotel & Residences Riverview Kuta, 5-6 Juni. Revolusi industri ke-empat (industry 4.0) telah melahirkan model bisnis yang baru dan berbasis online. Oleh karena itu, Direktur IKM KSAK, E. Ratna Utarianingrum mengungkapkan, bahwa salah satu program prioritas Kementerian Perindustrian adalah pengembangan IKM dengan platform digital melalui e-Smart IKM. Dimana melalui program ini, IKM didorong untuk masuk ke pasar online melalui marketplace besar yang telah bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian yaitu Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blibli, dan Blanja.com. “Peluang ini perlu direspons cepat oleh pelaku usaha nasional khususnya sektor industri kecil dan menengah untuk memperluas akses pasar dan bisnis melalui sarana internet” jelasnya.

Selama 2 hari mengikuti workshop, 50 pelaku IKM Gianyar yang bergerak di sektor fesyen, kerajinan dan herbal belajar berbisnis melalui sarana e-commerce dan juga mendapatkan sosialisasi program-program Kementerian Perindustrian seperti restrukturisasi mesin peralatan dan SNI. Selain itu, untuk pemantapan diberikan materi strategi pemasaran online dan pengembangan produk seperti desain, kualitas dan teknologi. Bahkan diperkenalkan juga aplikasi pencatatan keuangan dari Bank Indonesia. “Di era saat ini, IKM kita harus update dengan teknologi, untuk itu Kementerian Perindustrian berupaya melakukan edukasi pentingnya teknologi digital, manajemen keuangan yang baik, serta produk yang memenuhi standar,” jelas Direktur IKM KSAK Ratna Utarianingrum.

Pihaknya menghimbau pelaku IKM peserta workshop untuk terus meng-update data produk maupun penjualan di pasar online. Ditjen IKM telah mengevaluasi data respon pasar terhadap produk yang masuk dalam program e-Smart IKM sebagai bahan analisa penyusunan kebijakan pembinaan IKM ke depannya. Bentuk pembinaan yang akan diberikan Ditjen IKM yakni fasilitasi pengembangan produk agar sesuai standar global, fasilitasi kepesertaan dalam pameran nasional maupun internasional bagi IKM yang telah sukses mengakses pasar online. Sedangkan bagi IKM yang belum berhasil mengakses pasar online atau bahkan ditolak marketplace, akan diberikan solusi melalui fasilitator baik dari marketplace, mahasiswa yang melakukan kuliah kerja nyata, atau konsultasi melalui Pusat Pengembangan Bisnis seperti Inkubator Bisnis.

Sejak diluncurkan Januari 2017 lalu, e-Smart IKM telah berhasil mendorong 1.730 IKM untuk masuk ke dalam pasar online melalui marketplace yang bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian. Tahun 2018 ditargetkan 4.000 IKM direkrut untuk mengikuti program e-Smart IKM melalui workshop. “Sampai Mei 2018, kurang lebih 1.000 IKM telah mengikuti kegiatan serupa yang dilaksanakan di berbagai provinsi,” ujar Ratna Utarianingrum. Pihaknya berharap para pelaku IKM berperan aktif masuk ke pasar online agar marketplace kita tidak didominasi produk impor. Di masa mendatang diharapkan produk-produk asli Indonesia yang berkualitas bisa membanjiri pasar online Indonesia maupun dunia. “Kami yakin bahwa produk IKM tidak kalah kualitasnya dari produk-produk impor”, tutup Direktur IKM KSAK tersebut. Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, I Wayan Suamba mengatakan, Pemkab Gianyar sangat mengapresiasi kegiatan ini. Karena melalui kegiatan ini memberikan dorongan kepada perajin Gianyar untuk termotivasi lagi memasarkan produknya secara online. Dikatakan oleh Suamba, program ini telah diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada 4 April 2018 lalu di JCC pada saat acara Industri Summit Indonesia 4.0 dalam rangka peningkatan ekspor untuk produk kerajinan.  (asti)