Pekka Kampanyekan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan

(Baliekbis.com) Federasi Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) se-Bali berkumpul di Bumi Perkemahan Puri Damai, Peneng, Luwus, Baturiti, Tabanan, Sabtu (10/11) untuk mengkampanyekan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

Berbagai kegiatan manarik diadakan dalam acara yang berlangsung dari pukul 11.00 Wita hingga sore hari. Dimana kegiatan bertema “Stop Perkawinan Anak untuk Indonesia Emas 2045” ini, juga melibatkan kaum disabilitas dari Yayasan Cahaya Mutiara Ubud.

Deputi II Pekka Nasional, Romlawati mengatakan Pekka mengemban amanat untuk berkontribusi pada upaya pemerintah membangun masyarakat yang sejahtera berkeadilan dan bermartabat melalui gerakan sosial perempuan kepala keluarga. “Melalui organisasi ini, kita bersama membangun kekuatan kolektif perempuan kepala keluarga agar dapat menjadi mitra penting pemerintah dalam proses demokrasi di berbagai tingkatan,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan hingga saat ini komunitas perempuan kepala keluarga yang terorganisir dan mengakar kuat di 20 provinsi, salah satunya di Bali, dan telah mulai tumbuh embrionya di 14 provinsi lainnya. “Dengan demikian boleh dikatakan telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia,” tambahnya.

Sementara, Kabid Perlindungan Hak Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Bali Ida Ayu Nyoman Candra Wati menyebutkan pihaknya akan mendorong Pekka yang merupakan sejalan dengan DPPPA Bali. “Pekka itu kan single parent. Nah ini kita akan dorong sebagai program prioritas kita ke depannya, di samping program prioritas lainnya, seperti lansia, difabel, perlindungan perempuan dari kekerasan, human trafficking, serta yang lainnya,” sebutnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia yang juga Wali Amanah Federasi Pekka Nasional Ida Ayu Rusmarini menjelaskan, pihaknya sengaja mengadakan forum wilayah Pekka Bali di Bumi Perkemahan Puri Damai Kampung Peneng untuk sekaligus memperkenalkan tempat ini yang akan segera dilaunching. “Tempat ini adalah usaha kita dan tempat kita bersama, baik untuk Forum Pekka maupun untuk pencerahan anggota baru,” jelas Dayu Rusmarini yang saat itu kebetulan sedang berulang tahun ke-56.

Dalam waktu dekat ini, lanjut Owner Bumi Perkemahan Puri Damai Kampung Peneng ini, juga akan diadakan berbagai kegiatan untuk lebih memperkenalkan Pekka di Bali, yang dimulai dari Kabupaten Gianyar. “Sebagai Wali Amanah Nasional dan penggerak Pekka di Bali, mudah-mudahan bisa eksis ke depannya kendatipun minim sarana namun mudah-mudahan pergerakannya aktif,” tandasnya.

Dalam acara Forum Pekka se-Bali tersebut, juga diisi dengan dialog yang menghadirkan perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Se-Bali bertema “Memperkuat Suara dan Pengaruh Perempuan Kepala Keluarga dan Perlindungan Sosial Bagi Usia Lanjut”, senam lansia, out bond, tracking, zumba party, serta kegiatan menarik lainnya. (gfb)