“Peduli Untuk Kemanusiaan”, Yayasan Bali Binar Bhakti Bantu Sepuluh Konsentrator Oksigen

(Baliekbis.com), Mendukung upaya pemerintah mengatasi Covid-19, Yayasan Bali Binar Bhakti kembali menyerahkan bantuan berupa sepuluh Konsentrator Oksigen, Minggu (22/8) di Prime Biz Hotel Kuta, Jln Raya Kuta, Badung.

Bantuan yang diserahkan langsung Wakil Ketua Yayasan Bali Binar Bhakti Agus Maha Usadha didampingi Sekretaris Ketut Ngastawa diterima masing-masing Perwakilan Isoter dari 9 Kabupaten/Kota se-Bali dan 1 untuk Perwakilan Provinsi Bali.

Penyerahan bantuan dari Yayasan Bali Binar Bhakti yang dipimpin Nyoman Nuarta selaku Ketua Pembina dan Ketua Pengurus Dr. Made Mangku Pastika,M.M. ini disaksikan langsung Made Rentin selaku Kepala Pelaksana BPBD Prov. Bali/Sekretaris Satgas Covid-19 Prov. Bali.

Wakil Ketua Agus Maha Usadha mengatakan bantuan ini merupakan yang kedua dilakukan Yayasan Bali Binar Bhakti sebagai wujud “Peduli Untuk Kemanusiaan” di tengah pandemi ini.

Made Rentin (kiri) berbincang dengan Agus Maha Usadha saat penyerahan bantuan

“Saya berharap bantuan ini dimanfaatkan secara maksimal sehingga bisa mendukung upaya mengatasi pandemi Covid-19 ini,” jelasnya. Agus Maha Usadha juga berharap adanya dukungan berbagai pihak untuk bersama-sama membantu mempercepat mengatasi pandemi ini sehingga Bali bisa kembali bangkit.

Sementara Made Rentin selaku Kepala Pelaksana BPBD Prov. Bali/Sekretaris Satgas Covid-19 mengapresiasi bantuan yang diberikan Yayasan Bali Binar Bhakti yang sangat dibutuhkan dalam menanggulangi pandemi ini. “Bantuan ini sangat diperlukan dan bermanfaat dalam membantu masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.

Rentin menjelaskan di Bali saat ini
terdapat 343 titik isoter dengan 6 ribu lebih tempat tidur. Yang sudah terisi berkisar 78 persen. “Bantuan Yayasan Bali Binar Bhakti
akan kita sebar ke provinsi dan seluruh kabupaten dan kota se Bali secara merata,” jelasnya.

Ditambahkan kalau di beberapa daerah banyak warganya yang menjalani isoter dan isoman sampai meninggal, tapi di Bali hal ini tidak sampai terjadi. “Ini karena semuanya taat prokes dan begitu terjadi gejala yang berlebih langsung ditangani petugas dengan cepat, dievakuasi ke RS Rujukan,” tegas Rentin. (bas)