Peduli Lingkungan, Pelindo III Tanam Perdana 50 Ribu Mangrove

(Baliekbis.com), Sebagai wujud peduli lingkungan, Pelindo III melakukan penanaman perdana 50 ribu mangrove di kawasan Pelabuhan Benoa. 

CEO Pelindo III Regional Bali Nusa Tenggara I Wayan Eka Saputra mengatakan penanaman mangrove ini sebagai wujud menata, merawat dan menjaga lingkungan. “Jadi kami akan rawat agar tanaman ini tumbuh dan berkembang,” ujar Eka Saputra di sela-sela acara penanaman secara simbolis 50 ribu mangrove “Pelindo III Peduli Lingkungan”, Rabu (23/1) di kawasan Pelindo Benoa.

Selain menanam 50 ribu pohon, Pelindo juga akan terus melakukan penanaman disesuaikan dengan kebutuhan di lingkungan tersebut. “Kita akan tanam terus. Sekarang 50 ribu, nanti ditambah lagi sesuai kondisi dan kebutuhan kawasan,” tambahnya.

Eka Saputra menambahkan jenis mangrove yang  ditanam disesuaikan dengan kondisi lingkungan sehingga bisa tumbuh dan berkembang. “Kita juga akan hijaukan kawasan Benoa agar lebih asri sehingga kesan gersang di pelabuhan tak ada lagi,” tambahnya. Dalam kegiatan itu Pelindo III juga melibatkan institusi maritim dan warga.

Eka mengaku optimis dapat mewujudkan komitmen pelestarian lingkungan tersebut. Karena sudut-sudut kawasan pelabuhan yang potensial untuk dihijaukan cukup luas. “Misalnya pada aksi penanaman bakau perdana ini saja dilaksanakan secara menyebar di Taman Hutan Raya Ngurah Rai seluas 17,2 hektar.  

Eka menjelaskan rencana Pelindo III untuk mengembangkan Pelabuhan Benoa sebagai gerbang laut masuknya turis mancanegara ke Bali, tidak bisa dilepaskan dari pelestarian lingkungan sekitar pelabuhan. Karena dalam industri pelayaran pariwisata kapal pesiar, tentunya selain faktor keamanan yang harus kondusif, faktor kelestarian lingkungan sekitar pelabuhan juga menjadi perhatian. Karena sangat mempengaruhi kualitas kesehatan dan keindahan pelabuhan itu sendiri. “Karena itu Pelabuhan Benoa terus dikembangkan dengan konsep pelabuhan ramah lingkungan (green port), agar bisa berkelanjutkan dalam memberikan manfaat ekonomi ke masyarakat dan pariwisata Bali,” ungkapnya.

Sementara Kabid Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kehutanan Bali Abdul Muthalib dalam sambutannya

mengapresiasi kegiatan Pelindo III ini.  Namun ia mengingatkan agar  jangan sekadar tanam, tapi bisa berlanjut terus dan dijaga pertumbuhannya. “Jangan habis tanam dibiar, tanamannya mati lalu ditinggalkan,” pesannya. Dikatakan mangrove ini tumbuhnya susah dan sangat sensitif. 

Ke depan sesuai kebijakan Gubernur Bali, mangrove akan ditata ulang karena menjadi destinasi wisata yang potensial. Ia juga berharap kalau bisa CSR diarahkan ke penanaman mangrove. Hutan tambahnya adalah aset negara yang harus dilindungi.

Sementara pihak Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Magdalena menjelaskan berbagai kegiatan di kawasan itu berdampak pada mengarove. Untuk itu pihaknya menyambut positif langkah Pelindo Benoa melakukan penanaman mangrove untuk mengembalikan kawasan itu tetap hijau. (bas)