Pedagang Belajar di Sekolah Pasar

(Baliekbis.com), Pasar Tradisional di Kota Denpasar menjadi gerbang pertama dalam upaya mengajak masyarakat meningkatkan ekonomi kerakyatan, tidak hanya melakukan penataan fisik pasar dan pengelolaan pasar tradisional bertaraf modern, namun juga saat ini pemerintah Kota Denpasar terus melakukan berbagai program inovasi  meningkatkan peran pasar  tradisional. Selain revitalisasi pasar, sekolah pasar menjadi salah satu program unggulan  Pemerintah Kota Denpasar untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional yang bermuara pada peningkatan ekonomi kerakyatan.

Dengan mengangkat tema “Jaga Pasar Kita”, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar melaksanakan sekolah pasar yang dipusatkan di Pasar Agung Desa Peninjauan pada Selasa (21/2). Kegiatan yang menghadirkan Instruktur Tim Pendampingan Pasar dari Ikatan Sarjana Ekonomi yakni Luh Kadek Budi Martini, SE. MM. diikuti 40 Peserta yang terbagi dari 5 Pasar Tradisional yakni Pasar Serangan, Pasar Tamba, Pasar Yadnya, Pasar Ketapean dan Pasar Sanglah yang masing-masing menghadirkan 8 orang pedagang.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, I Gst Ayu Laxmy Saraswaty mengatakan, perilaku hidup bersih serta kenyamanan pembeli di dalam pasar menjadi modal penting dalam memajukan sebuah pasar tradisional di tengah serbuan pasar modern saat ini. Pemerintah Kota Denpasar  dengan ide cerdas Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota I GN Jaya Negara melakukan revitalisasi pasar tradisional kearah yang lebih baik. “Revitalisasi pasar tradisional di Kota Denpasar tidak saja merubah fisik pasar, melainkan diharapkan  mampu merubah maindset pengelola pasar dan pedagang di dalam memberikan pelayanan kepada konsumen,” ujarnya.

Lebih lanjut Ayu Laxmy mengatakan, dengan diadakannya sekolah pasar ini diharapkan mampu menjadi media pengembangan ilmu pengetahuan tentang pemahaman pasar rakyat yang ramah, segar dan terpercaya sebagai sinergi program Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Kota Denpasar di dalam menciptakan pasar yang layak dan sehat.

Ia mengatakan, disamping memberikan pemahaman kepada pedagang, sekolah pasar ini juga dibentuk sebagai wahana belajar bersama, bertukar pikiran serta sebagai tempat persamaan gagasan inovasi dan pemajuan pasar rakyat ke depan. “Selain dengan instruktur yang memberikan teori-teori serta teknik-teknik komunikasi yang baik, ini juga momentum yang baik bagi pedagang dalam mendapatkan informasi dan bertukar pikiran,”ujar Ayu Laxmy.

Instruktur Tim Pendampingan Pasar Luh Kadek Budi Martini mengatakan, ini merupakan kegiatan kelas tahap ketiga yang menghadirkan 40 peserta dari 5 pasar rakyat di Kota Denpasar. Setelah kelas tahap satu dan dua dilaksanakan tahun lalu, kali ini diberikan materi seperti cara pengelolaan usaha pedagang, strategi penjualan, teknik komunikasi serta transaksi yang jujur, promosi, serta open mindset pedagang menjadi pedagang yang ramah, segar dan terpercaya. Dalam sekolah pasar juga diberikan materi tambahan yang dilaksanakan Bank Indonesia Perwakilan Bali seperti sosialisasi uang edar Tahun 2016, mengenal pecahan mata uang baru dan cara mengetahui uang palsu. (eka)