Pastika: Kanker Serviks dan Payudara Penyebab Tertinggi Kematian Perempuan

(Baliekbis.com), Kanker serviks dan payudara hingga saat ini masih menjadi ancaman dan momok bagi kaum perempuan. Bahkan, dua jenis kanker ini merupakan penyebab tertinggi angka kematian perempuan di Indonesia. “Kalau sudah kena, bisa merenggut nyawa,” ujar Gubernur Pastika pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-53 yang dirangkai dengan sosialisasi GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dan pencanangan gerakan IVA Test dan SADANIS di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Minggu (12/11). Diingatkan penyakit kanker tak hanya menimbulkan sakit dan derita bagi yang bersangkutan, namun juga berimbas pada kehidupan keluarga. Mengingat begitu kompleksnya dampak yang ditimbulkan penyakit ini, Pastika mengajak kaum perempuan, khususnya yang telah menikah usia 30-50 tahun agar segera melaksanakan IVA Test dan SADANIS untuk deteksi dini kanker serviks dan payudara. Apalagi tes ini bisa diperoleh secara gratis pada fasilitas kesehatan pemerintah yang tersebar di seluruh Bali. Gubernur Pastika mengapresiasi upaya Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali dalam mencegah kanker serviks dan payudara melalui pelaksanaan IVA Test dan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis). Selain penekanan pada upaya pencegahan kanker serviks dan payudara,

Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny.Ayu Pastika yang ditemui di sela-sela kegiatan mengutarakan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan pencegahan  kanker serviks dan payudara. Menggandeng sejumlah pihak terkait seperti Dinas Kesehatan dan YKI, serangkaian peringatan HKN tahun ini TP PKK Bali melaksanakan IVA test dan SADANIS yang menyasar pegawai perempuan di lingkungan Pemprov Bali. Dalam kesempatan itu, Ayu Pastika juga mengajak para perempuan untuk melakukan IVA test di fasilitas kesehatan terdekat seperti Puskesmas. Ia berkeyakinan, deteksi dini yang gencar dilaksanakan dapat menekan angka kematian wanita akibat kanker serviks dan payudara. Menambahkan penjelasan Ayu Pastika, Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjana menargetkan seluruh perempuan menikah usia 30-50 tahun menjalani IVA test. Untuk itu, pihaknya akan mengoptimalkan upaya promotif agar para perempuan segera menjalani tes ini. “Ini kan diberikan secara gratis dan seluruh Puskesmas sudah melayani. Jadi mudah dijangkau,” pungkasnya. Puncak peringatan HKN ke-53 dimeriahkan pula dengan senam bersama dan pembagian buah gratis bagi masyarakat yang memadati Lapangan Puputan Margarana. Selepas mengikuti acara di lapangan, Gubernur Pastika yang didampingi Ny.Ayu Pastika dan Pimpinan OPD di Lingkungan Pemprov Bali melaksanakan teleconference dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang tengah mengikuti Puncak Peringatan HKN di Jakarta. Kepada Wapres Jusuf Kalla, Gubernur Pastika memaparkan sejumlah kegiatan yang dilaksanakan serangkaian memperingati HKN ke-53 di antaranya senam bersama, pemeriksaan kesehatan dan pencanangan gerakan IVA test dan SADANIS bagi kaum perempuan. “Mendukung gerakan memasyarakatkan olahraga, kami di Bali juga melaksanakan program Car Free Day tiap hari Minggu untuk memberi kesempatan bagi masyarakat berolah raga,” ujarnya. Wapres Jusuf Kalla mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Pemprov Bali. Melalui kesempatan itu, Wapres juga mengajak masyarakat agar lebih mengedepankan upaya pencegahan penyakit. (sus)