Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Tembus Rp 39.900

(Baliekbis.com), Kenaikan harga daging ayam broiler yang minggu ini telah menyentuh Rp 38.900 menjadi trending topic dalam pelaksanaan Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Minggu (20/8) di lapangan Renon. Menjawab pertanyaan masyarakat, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali yang diwakili Kabid Kesehatan Hewan drh. Nata Kusuma menerangkan sejumlah pemicu lonjakan harga daging ayam broiler di tingkat konsumen antara lain disebabkan menurunnya pasokan indukan bibit ayam potong.

Berkaitan dengan isu flu burung, pada periode Juni hingga Juli 2017, pemerintah mengurangi populasi indukan ayam potong hingga mencapai angka 3 juta ekor. Hal ini berimplikasi pada penurunan jumlah telur tetas dan ketersediaan DOC (Day Old Chick/ anak ayam umur sehari). Akibatnya, pasokan daging ayam potong di pasaran mengalami defisit sehingga berpengaruh pada harga jual di tingkat konsumen. “Kebutuhan kita 4.430 ton/bulan, sementara produksinya baru mencapai 3.780 ton/bulan yang dihasilkan 4,5 juta ekor DOC,” terangnya. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, idealnya, Bali memperoleh 5,2 ekor juta DOC setiap bulannya. Guna mengatasi persoalan ini, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan para pihak yang berkaitan dengan produksi ayam potong. “Kita terus melakukan komunikasi dengan pihak suplier, pemotong dan peternak mandiri,” imbuhnya. Dia juga menjelaskan bahwa ketersediaan daging yang berasal dari unggas menyangkut persoalan yang sangat kompleks. “Kita tak bisa fokus hanya pada jumlah produksi, tapi kesehatan hewan juga menjadi prasyarat utama agar daging yang beredar memenuhi standar kesehatan,” terangnya. (sus)