Pasca-WFYS 2018 Rusia, GM Berperan Penting dalam Pendidikan Teknologi Nuklir

(Baliekbis.com), Diskusi mengenai peran generasi muda (GM) dalam memahami teknologi modern yang berkelanjutan mengemuka dalam sebuah sesi bincang yang diadakan oleh ROSATOM State Atomic Energy Corporation atau BUMN nuklir asal Rusia, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Universitas Indonesia di Pusat Sains dan Kebudayaan Rusia di Jakarta, pekan lalu. Sesi bincang ini diadakan sebagai kelanjutan dari World Festival of Youth and Students (WFYS) ke-19 di kota Sochi, Rusia pada 14-22 Oktober 2017 lalu. Mengambil tema “Industry of the Future”, festival ini dihadiri oleh lebih dari 25.000 delegasi dari 185 negara, termasuk perwakilan dari Indonesia. Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, dalam sambutannya mengatakan, generasi muda memegang peran penting dalam perkembangan penggunaan teknologi nuklir. “Sangat penting untuk memberikan pendidikan mengenai teknologi nuklir yang benar dan menyeluruh kepada generasi muda, termasuk di Indonesia, agar mereka bisa melihat bahwa nuklir merupakan energi masa depan yang dapat membawa manfaat besar bagi manusia,” ujar Duta Besar Galuzin.

dav

Untuk itu, dia menambahkan, Rusia membuka kesempatan luas kepada generasi muda untuk menempuh pendidikan teknologi nuklir di Rusia sekaligus belajar mengenai perkembangan teknologi nuklir terbaru. Head of ROSATOM Asia Tenggara Egor Simonov mengatakan, ROSATOM bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) untuk mendukung berbagai aktivitas dan inisiatif untuk memberikan edukasi dan informasi yang tepat mengenai perkembangan teknologi nuklir dan manfaatnya bagi masa depan manusia, salah satunya dengan mengundang UI ke WFYS. “Sebagai sumber energi yang ramah lingkungan dan membawa manfaat ekonomi yang besar, nuklir memiliki kemampuan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dalam skala global. Namun , nuklir selalu mendapatkan stigma dan prasangka yang buruk karena kurangnya pengetahuan kita mengenai manfaat nuklir dan radiasi,” ujar Egor Simonov. Edukasi mengenai nuklir kepada masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda sebenarnya telah dilakukan oleh pemerintah melalui BATAN. Manajer Diseminasi BATAN Dimas Irawan mengungkapkan, Indonesia telah menyadari pentingnya merangkul generasi muda untuk lebih memanahi teknologi nuklir dengan baik dan menyeluruh. Untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang tertuang dalam Kebijakan Energi Nasional, Indonesia menempatkan 25% untuk energi alternatif sebagai sumber energi. “Kehadiran nuklir bukan untuk menggantikan sumber energi alternatif yang sudah ada, namun untuk melengkapi. Tidak mungkin sumber-sumber energi alternatif yang ada saat ini mampu memenuhi 25% kebutuhan energi nasional kita, sehingga nuklir diperlukan. Karena itu, sangat penting bagi generasi muda untuk memahami nuklir, agar mereka juga bisa menurunkan pengetahuan tentang nuklir ke orang lain dan juga ke generasi di bawah mereka,” ujar Dimas. Dia melanjutkan, Indonesia melalui BATAN telah memiliki beberapa program edukasi nuklir kepada para mahasiswa. Sejak tahun 2011, BATAN memberikan beasiswa kepada para mahasiswa untuk menempuh studi terkait nuklir yang bekerjasama dengan beberapa universitas terkemuka di Indonesia, termasuk Universitas Indonesia. Selanjutnya, pada tahun 2014, BATAN juga ikut menginisiasi terbentuknya Komunitas Muda Nuklir (KOMUN) yang merupakan wadah bagi para mahasiswa belajar dan berdiskusi mengenai perkembangan teknologi nuklir. KOMUN yang beranggotakan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia kini telah memiliki lebih dari 500 anggota. (ist)