Pasar Murah Pemkot Diminati Emak-emak

(Baliekbis.com), Program Pasar Murah Pemerintah Kota Denpasar yang menjadi salah satu program Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkot Denpasar, kini hadir di Desa Kesiman Kertlangu, Denpasar Timur, Rabu (12/12).  Pelaksanaan Pasar Murah tersebut dilaksanakan di Balai Banjar Kertha Jiwa dan sukses memanjakan ibu-ibu sekitar dengan harga super miring. Terang saja, harga gula yang dipasaran mencapai 12.000/ kg, di Pasar Murah kali ini dibandrol dengan harga 10.000/kg. Tak hanya itu, berbagai kebutuhan keperluan Hari Raya Galungan dan Kuningan juga dibandrol dengan harga lebih murah, karena langsung mendatangkan distributornya.

Selain itu, minyak goreng bimoli 5 liter dijual Rp 61.000 yang pasarannya seharga Rp. 70.000, beras kita 10kg premium dijual Rp. 99.000 yang biasanya dipasaran mencapai Rp. 120.000 dan gas elpiji yang isi 3kg dijual dengan harga Rp 14.500 dimana biasanya di warung-warung dijual dengan kisaran Rp 20.000 dan ludes terjual, serta harga bumbu dapur juga lebih murah 15% dari harga dipasar pada umumnya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar menggandeng Bulog dan TPID mengadakan kegiatan Pasar Murah selama bulan Desember sampai awal bulan januari 2019 di empat Kecamatan di Denpasar. Tak hanya itu, tanggal 16 Desember nanti, Pasar Murah juga hadir di Tukad Bindu berkolaborasi dengan Peken Nusantara yang ada di sana. Menurut Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, IB. Anom Suniem, diselenggarakannya Pasar Murah di Tukad Bindu adalah permintaan masyarakat, mengingat harga yang ditawarkan juga terbukti lebih murah. “Sedangkan untuk besok Pasar Murah hadir di Balai Banjar Biaung, Kertalangu, dan tanggal 14 hadir di halaman Kantor Lurah serangan, ya itu jadwal dalam waktu denkat,” ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan pihaknya berharap hadirnya Pasar Murah ini ke beberapa Desa di Kota Denpasar dapat memberikan manfaat positif untuk masyarakat, khususnya dalam meringankan pengeluaran terhadap barang-barang kebutuhan pokok. “Kami berharap pasar murah ini dapat membantu masyarakat dalam meminimalisasi pengeluaran khususnya dalam rangka menyambut Hari raya Galungan dan Kuningan yang sudah semakin dekat,” ungkapnya.

Terlihat antusias masyarakat sangat tinggi, semua barang-barang ludes habis terjual dengan waktu yang singkat, ini berarti masyarakat memang sangat menginginkan pasar murah dapat dilaksanakan secara berkeseinambungan. Pembeli ini didominasi ibu-ibu atau kaum emak-emak. Sementara salah satu pembeli, Nyoman Murni mengaku sangat senang dengan hadirnya pasar murah ini. “Harganya memang terbukti lebih murah ya, sesuai dengan namanya pasar murah, pokoknya harganya miring-miring jadi bisa lebih irit juga,” ungkapnya. (dev)