Pariwisata Mesti Digarap Secara Optimal

(Baliekbis.com), Pemerintah Provinsi Bali melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali kembali menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II Angkatan III Tahun 2017 bagi Para Aparatur Sipil Negara yang ada di seluruh Indonesia, yang diselenggarakan selama empat bulan. Untuk itu diharapkan para peserta pelatihan yang telah melewati proses pembelajaran dengan tematik kepariwisataan tersebut, kedepannya mampu membentuk manajerial kepemimpinan yang mampu berinovasi tidak saja untuk mempercepat proses pembangunan melalui peningkatan kualitas menejerial, fasilitasi dan pelayanan publik akan tetapi mampu melakukan perubahan dalam kepemimpinan yang stratejik di instansinya masing-masing.

Demikian disampaikan dalam sambutan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun, dalam acara Penutupan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II Angkatan III Tahun 2017 di Aula Badang Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali, Denpasar, Sabtu (9/12). Lebih lanjut, dalam sambutannya Pastika mengatakan bahwa pemimpin perubahan yaitu pemimpin stratejik yang telah disandang para peserta saat ini terlebih dengan mengangkat isu pariwisata, diharapkan dapat memberikan kontribusi membangun sektor pariwisata didaerahnya masing-masing. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi kepariwisataan yang belum tergarap secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, Presiden RI Joko Widodo dalam berbagai kesempatan, juga senantiasa mendorong agar kegiatan kepariwisataan dapat dan mampu berkembang, hal ini agar kedepan kepariwisataan ditempatkan sebagai penyangga sektor migas, yang potensinya mulai menurun dan menghadapi berbagai tantangan baik produksinya maupun harga jualnya yang senantias berfluktuasi sehingga menggangu pendapatan Negara, dan akhirnya berdampak pada penyesuaian perencanaan pembangunan nasional. Untuk itu, Pastika berharap para peserta diklat dapat melanjutkan tahap perubahan jangka menengah dan panjang yang masih belum tercapai dengan penuh kesungguhan dan rasa tanggung jawab yang tinggi sehingga pelatihan tersebut dapat mencapai tujuan yang diinginkan yaitu pemimpin perubahan berbasis pariwisata.

Sementara itu, Kepala Lembaga Administrasi Negara RI yang dalam kesempatan itu diwakili oleh Deputi Diklat Aparatur Dr. Muhammad Idris, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya pelatihan tersebut. Ia melihat bahwa para peserta yang mengikuti pelatihan sangat Nusantara dalam artian bersal dari berbagai instansi pemerintahan yang ada di Indonesia. Untuk itu, ia berharap dengan nuansa pulau Bali yang damai para peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan memperoleh hasil yang memuaskan, tidak hanya dalam bentuk nilai semata namun yang paling penting adalah bagaimana implementasi nantinya saat sudah kembali ke daerah masing-masing.

Sehingga para peserta yang telah menyandang perdikat pemimpin perubahan ini, dapat dengan sungguh-sungguh mengimplementasikan hal tersebut, agar diperoleh pembangunan yang maju didaerahnya masing-masing. “Saya harap para pemimpin ini tidak lagi memimpin dengan cara yang linier atau cara lama tapi memimpinlah dengan cara yang out of the box atau dengan melakukan perubahan-perubahan strategis, karena situasi pembangunan yang ada saat ini tidak lagi bersifat linier melainkan terus berubah kearah yang lebih cangggih”, pungkasnya.

Sebelumnya, Panitia Penyelenggara Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II Angkatan III Tahun 2017 yang juga selaku Kepala BPSDM Provinsi Bali I Da Bagus Sedhawa, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan tersebut telah dilangsungkan dari tanggal 6 Agustus sampai dengan 9 Desember 2017, dengan diikuti oleh 60 peserta. Tujuan dan kompetensi yang dibangun pada penyelenggaraan Pelatihan ini adalah meningkatkan kompetensi kepemimpinan manajemen stratejik pejabat struktural eselon II yang akan berperan dalam melaksanakan kebijakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing.

Kompetensi yang dibangun dalam proses pembelajaran secara khusus mengangkat isu-isu kepariwisataan  dimana menetapkan strategi kebijakan, dan kemudian mewujudkan keberhasilan impementasinya. Secara keseluruhan para peserta telah mengikuti pelatihan dengan penuh disiplin dimana proses e-coaching 95% berjalan dengan baik. untuk itu diperoleh hasil evaluasi peserta dari hasil seminar RPP dan Seminar Laboratorium Kepemimpinannya, diperoleh rangking tingkat keberhasilan sangat memuaskan 14 orang dan memuaskan sebanyak 46 orang. Selain itu, juga diperoleh 5 besar rangking kelulusan.

Dalam kesempatan itu, Deputi Diklat Aparatur yang didampingi oleh Sekda Cok Pemayun juga menyerahkan sertfikat penghargaan bagi para peserta yang memperoleh ranking 5 besar, diantaranya urutan pertama diraih oleh Dr. M.Tauhid Soleman, M.Si dari Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Ternate dengan judul proyek perubahan “Ternate Grees Tourism”, urutan kedua atas nama I Wayan Wiasthana Ika Putra,S.Sos,M.Si dari Biro Umum Setda Provisni Bali dengan judul proyek perubahan Jamuan Kenegaraan Bali Mandara (Mantapkan Sinergitas Stake Holders Penyembutan Tamu-Tamu Kenegaraan), urutan ke III diraih oleh Drs. Ida Bagus Oka Dirga dari Dinas Perindustrian Kabupaten Badung dengan judul proyek Bakti Terjang Wisata (Bangkit Industri Tumbuh Tenaga Kerja Penunjang Pariwisata).

Sedangkan urutan keempat diraih oleh AKP. Agustinus Sollu,SH,SS,M.Si dari Kepala Balai rehabilitasi BNN Makasar dengan judul proyek perubahan Akselerasi Pemulihan Residen Berbasis Individual Treatment Menuju Balai Rehabilitasi BNN Baddoka sebagai Destinasi Wisata Adiksi, dan urutan kelima diraih oleh Drs. Seperius Edison Sipa,M.Si dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Timur Tengah Selatan dengan judul proyek perubahan GAMAS (Gerakan Anak Masuk Sekolah) Wujudkan SDM Pariwisata Berkualitas.  (sus)