Parade Ngelawang Wujudkan Seni dan Budaya

(Baliekbis.com), Sebagai wujud seni dan budaya, Desa Sumerta Kauh sudah sempat menggelar perlombaan parade ngelawang yang diikuti enam Banjar yang terdiri dari Banjar Pagan Kaje, Banjar Pagan Kelod, Banjar Pagan Tengah, Banjar Ratna Buana, Banjar Klandis, Banjar Eka Dharma. “Dari parede ngelawang yang sudah sempat digelar yang berhasil meraih juara I adalah Banjar Pagan Kelod, juara II Banjar kelandis dan juara III Banjar Eka Dharama,”ujar Prebekel Desa Sumerta Kauh, I Wayan Sentana, SH, Kamis (7/12) di Kantor Perbekel.

Dikatakan, perlombaan parade ngelawang yang dilombakan oleh para sekaa truna-truni ini memiliki sebuah cerita yakni menceritakan sosok binatang seperti babi, singa dan macan yang kemudian ditarikan dengan diiringan gambelan. Para penari ngelawang biasanya ditarikan dua orang, namun pengiringnya mencapai puluhan orang. “Untuk parade ngelawang ini hamper semunya menggunakan bahan dasar daur ulang berupa kertas, kerdus, daun pisang dan sebaginya,”ucapnya. Lanjut Sentana, parade ngelawang ini rencanaya akan dilombakan berkelanjutan, sebab parade ngelawang ini tidak terlepas dari unsure seni dan budaya. Selain itu, para truna-truni setiap datangnya hari raya Galungan dan Kuningan biasanya di setiap Banjar diisi dengan pementasa ngelawang. “Selain itu, pada saat pementasan parade ngelawang masing-masing Banjar biasa membawa cerita tersendiri seperti cerita dewa atau cerita pewayangan,”terangnya. Sementara pelatih tari ngelawang dari Banjar Eka Dharma, Made Suastika yang mana Banjarnya sempat meraih juara III menjelaskan bahwa dibalik parade ngelawang hampir sebagian bercerita yang bertujuan agar para penonton yang menyaksikan bisa tertarik menyaksikan parade ngelawang. (sus)