Parade Cak Modern Warnai Bali Mandara Nawanatya II

(Baliekbis.com), Bali Mandara Nawanatya  II September 2017 kembali akan digelar dengan diawali Parade Cak. Sebelumnya Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kebudayaan Provinsi Bali sukses mengelar Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-39 dan Bali Mandara Mahalango IV Juni-Juli 2017. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Drs. Dewa Putu Beratha di Kantor Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, di Renon-Denpasar, Rabu (30/8).

Parade Cak mengawali dibukanya Bali Mandara Nawanatya  II September 2017 yang digelar Sabtu dan Minggu di Taman Budaya Bali ini akan diikuti sebanyak 18 SMA/SMK se-Bali yang pembukan awal dimulai Sabtu (2/9) dengan penampilan Parade Cak dari SMAN 1 Denpasar dengan SMAN Bali Mandara. “Selain Parade Cak sebagai tema yang dilaksanakan setiap Sabtu dan Minggu, pada hari Rabu, Kamis, dan Jumat juga tetap diadakan berbagai kegitan kebudayaan,” terangnya. Lanjutnya, pada Minggu pertama bulan September 2017 tepatnya Rabu (6/9) akan ada workshop dan puisi tingkat SD. Kemudian pada Minggu kedua akan ada cipta puisi tingkat SMA/SMK, dan Minggu ke tiga akan ada lomba menyanyi lagu-lagu tradisonal untuk tingkat anak-anak se-Bali. “Sedangkan Minggu ke empat dilanjutkan dengan lomba menyanyi lagu nasional yang akan dipentaskan oleh tingkat anak-anak se-Bali,”ucapnya. Dijelasakan, sampai saat ini pendaftaran lomba lagu tradisonal dan lagu nasional sudah banyak. Padahal kita membatasi hanya 30 peserta, pendaftaran peserta yang cukup banyak ini dikarenakan antusias para peserta. Karena banyaknya peserta tentu jumlahnya ditambah menjadi 40 peserta. Kamis dan Jumat tambahnya tetap untuk pementasan bagi anak-anak TK/PAUD pada pukul 16.00 wita. “Khusus Jumat juga akan diisi pentas seni tingkat pelajar serta mahasiswa. “Sebanyak delapan pelajar SMA/SMK dan satu Perguruan Tinggi yakni Universitas Udayana (Unud) yang akan tampil dalam pentas seni,”jelasnya.

Sementara Kordinator Parada Cak, Prof. I Made Bandem menyampaikan bahwa tema dalam Parade Cak pada bulan September 2017 tersebut akan ditampilkan Parade Cak Modern dan Parade Cak Kontemporer. Dan yang tampil nanti ada 18 group yang mewakili Kabupaten/Kota se-Bali. Jika dilihat peserta Parade Cak tahun ini jumlahnya lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya,”imbuhnya. Dari evaluasi pagelaran Parade Cak tahun lalu, menurutnya penampilan tarian Cak yang ditampilkan anak-anak lebih kearah inovasi dan  mengkreasikan beberapa alat musik modern maupun tradisional. Parade Cak tahun lalu lebih memainkan kreasi baru dan melupakan elemen Cak yang utama yaitu cecandetan. “Sebelum itu, Parade Cak akan diawali dengan workshop oleh Prof. I Wayan Dibia untuk memperjelas posisi bahwa Parade Cak itu harus ada centing (semacam lagu kidung/sakral),” paparnya. Prof. I Wayan Dibia menambahkan inti dari parade ini untuk mengembalikan tari kecak itu sendiri. Dimana tahun sebelumnya, inti dari tarian ini disalah artikan. “Hanya angkat tangan dan mesaput poleng, itu disebut kecak. Jadi bukan itu, centing, suara yang berlapis-lapis itu yang penting. “Makanya diawali dengan workshop. Pada Parade Cak nanti pihaknya tetap memberikan ruang untuk berinovasi,”tambahnya.  (sus)