Pangdam Udayana: Masyarakat Agar Cerdas dan Jangan Mau Dibodohi dengan Iming-iming Uang

(Baliekbis.com), Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Benny Susianto mengajak semua komponen masyarakat mengawal keamanan pelaksanaan pencoblosan dan penghitungan suara pilkada serentak di Bali baik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali, Pemilihan Bupati (Pilbup) Gianyar dan Pilbup Klungkung. “Saya ajak semua pihak, semua komponen masyarakat bahu membahu mengawal pilkada serentak ini agar betul-betul tertib, aman, damai sehingga aspirasi politik masyarakat tersampaikan dengan baik. Kami juga terus memberikan support dan bantuan pada Polda Bali untuk mengamankan pilkada di Bali,” tegas Mayjen Benny saat acara “Sambung Wirasa Kapendam IX Udayana dengan Insan Pers” di Denpasar, Selasa (26/6).

Dikatakan, untuk mengamankan pencoblosan Pilgub Bali, Kodam IX Udayana menyiagakan lebih dari 3.300 orang personil TNI dari jumlah 5000 lebih personil di Bali. “Ada 3.300 personil TNI yang kami siagakan baik di wilayah maupun dalam rangka mengantisipasi perkembangan situasi,” ujarnya. Terkait adanya pemetaan sejumlah TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang berpotensi rawan yang dilakukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bali misalnya di Buleleng, Benny kembali menegaskan situasi hingga saat ini masih kondusif. Tidak ada hal-hal yang menonjol. Begitu pula saat ditanya soal potensi politik uang (money politics) Pangdam Benny menegaskan hal tersebut sudah diantisipasi oleh jajaran KPU bersama Bawaslu dan aparat kepolisian. Masyarakat diharapkan cerdas dan tidak mau dibodohi dengan iming-iming uang. “Laporan perangkat saya di lapangan juga tidak ada yang menonjol berkaitan dengan politik uang atau upaya kecurangan. Jadi mari sama-sama berdoa semoga kami semua yang mengawal keamanan pilkada ini bisa menunjukkan tanggung jawab,” ujarnya.

Namun pihaknya mengakui tidak semua personil bisa berada di setiap TPS yang mana ada 6.296 TPS seluruh Bali. Kendati demikian, tentu sudah ada personil kepolisian di setiap TPS termasuk petugas penyelenggara pemilu baik jajaran KPU seperti KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) hingga jajaran Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) seperti Pengawas TPS. “Jadi kami bersinergi dengan jajaran kepolisian, KPU dan Panwaslu,” tegas Benny termasuk juga meminta kerjasama dan saluran informasi dari rekan-rekan insan pers. Hingga H-1 pencoblosan pilkada serentak di Bali, Benny juga mengungkapkan belum ada indikasi gangguan keamanan. Hal ini juga didukung dengan kesadaran dan kedewasaan politik masyarakat Bali yang tidak mudah terpancing atau terprovokasi. “Kami juga berharap paslon, pendukung dan masyarakat bersikap legowo. Siapapun yang menang mari kita dukung,” katanya. Benny juga mengapresiasi semua pihak yang sudah ikut menjaga keamanan dan kondusivitas selama pelaksanaan kampanye pilkada serentak di Bali. Diharapkan kondisi tersebut tetap terjaga saat hari pencoblosan suara dan juga pasca penghitungan suara serta penetapan pemenang. (wbp)