Pangdam: Jadi Satu dengan Olahraga

(Baliekbis.com), Di sela pembukaan turnamen golf yang diselenggarakan atas kerja sama antara Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dengan Kodam IX Udayana Minggu (30/7), Pangdam IX Udayana Mayor Jenderal TNI Komaruddin Simanjuntak kembali mengingatkan makna kebhinekaan bangsa Indonesia. Dan kata dia, kebhinekaan itu haruslah bisa senantiasa terjaga dengan baik.

TNI, tegasnya memiliki komitmen kuat untuk menjaga keamanan dan kebhinekaan tersebut. Namun demikian itu haruslah mendapat dukungan dari semua pihak. Tidak terkecuali pula para praktisi pariwisata yang ada di Bali. Bali Nusra, menurut dia, bisa disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Itu berkaitan dengan mayoritas agama yang ada pada tiga provinsi dalam lingkup Bali Nusra. Jika di Bali, yang mayoritas adalah agama Hindu. Sementara di Lombok adalah muslim, sedangkan di Kupang adalah Kristen. “Yang mayoritas harus mengayomi yang minoritas. Dan yang minoritas harus menghormati yang mayoritas,” tegasnya mengingatkan.

Pelaksanaan turnamen golf, sambung dia, notebene juga bisa disebut sebagai salah satu media persatuan. Yakni persatuan khususnya dengan para pelaku industri pariwisata, untuk bersama-sama mewujudkan keamanan di wilayah Bali dan Nusantara pada umumnya. “Kita satu tujuan, saya di tentara, ITDC dari industri pariwisata, tetapi semuanya harus disatukan. Jadi satu dengan olahraga,” pungkasnya. Kenapa harus olahraga? Berkaitan dengan pertanyaan itu, Mayjen TNI Komaruddin mengatakan, itu berkaitan dengan banyaknya hal ataupun jiwa positif yang ada dalam olahraga. Di antaranya yakni sportivitas, kejujuran, smart, serta kebersamaan atau kegotongroyongan. “Makanya kita pilih di sini (ITDC) dengan golf. Karena golf itu cocok dengan umur kita. Saya membawa ke sini supaya orang-orang tua bisa menuangkan ide-idenya, sehingga bisa meneruskan Nusa Dua yang safety, tempatnya bagus, dan wisatawannya enjoy,” ujarnya sembari mengabarkan, peserta turnamen tersebut bukan hanya dari anggota TNI dan Polri di Bali saja, melainkan juga dari sejumlah wilayah lain di Tanah Air, seperti Surabaya, Palembang, dan Medan. Terpisah Direktur Pengembangan ITDC Edwin Darmasetyawan menegaskan, dalam hal pengembangan industri pariwisata, keamanan adalah hal yang tidak bisa dikesampingkan. Karenanya kerja sama harus tetap terjalin, baik itu dengan pemerintah ataupun TNI/Polri. Tiada lain, itu berkaitan pula dengan kenyamanan para wisatawan sendiri. “Keberhasilan suatu destinasi pariwisata itu adalah menerima keragaman. Dan di Bali ataupun Nusa Dua, mencerminkan itu semua,” tegasnya. (ist)