Pandemi Covid-19: Tinggi Permintaan Masker dari Luar Negeri

(Baliekbis.com),Bali memiliki peluang untuk mengekspor peralatan kesehatan termasuk masker ke beberapa negara Eropa dan Amerika saat pandemi Covid-19 ini.

“Permintaan masker berbahan organik sangat tinggi dari beberapa negara-negara yang terkena virus Corona,” ujar Mia, salah seorang produsen masker di Bali, Selasa (5/5/2020).

Ia mengaku saat ini telah menerima order 100 ribu pcs masker organik dari Prancis. Pihaknya pun sudah melakukan produksi dengan melibatkan perajin lokal yang berpengalaman. “Kita sudah siap melayani order. Namun sayangnya terbentur aturan sehingga sampai saat ini belum bisa melakukan pengiriman,” jelas ibu asal Sunda ini.

Padahal Mia mengaku sudah sempat mendatangi pihak Kantor Pos untuk proses pengiriman tahap awal. “Kita sudah bayar bea pengiriman, namun barang tak bisa dikirim dan dikembalikan,” jelasnya.

Alasan pihak Pos karena barang kesehatan tersebut ada larangan untuk diekspor. “Dengan aturan itu kami jadi tak bisa jalan, padahal ini peluang bagi perajin agar bisa bangkit setelah diterpa Corona,” tambahnya.

Mia menambahkan padahal komponen bahan kain (woven) bukanlah termasuk dari bahan yang dilarang dalam peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2020 tentang Larangan sementara ekspor Antiseptik, bahan baku masker, alat pelindung diri dan masker.

Sementara itu sumber di Bea Cukai mengatakan sesuai aturan terbaru, ekspor masker dan sejenisnya memang tidak bisa dilakukan.

Pengamat ekonomi yang juga Ketua IWAPI Bali AA Tini Rusmini Gorda mengatakan perlu ada kebijakan dari pemerintah untuk melancarkan kegiatan ekspor di tengah keterpurukan warga akibat dampak Covid-19 ini.

Ekspor menurut dosen ekonomi Undiknas University ini sangat penting bukan saja bagi pendapatan devisa negara, juga masyarakat (pengusaha) khususnya agar ekonomi bisa bangkit.

Menurut sebuah sumber, di Indonesia hanya daerah yang masuk kawasan berikat bisa melakukan ekspor (masker) seperti beberapa kota di Jawa. Bali sendiri tak masuk kawasan strategis tersebut. “Kita sebagai pengusaha berharap segera ada kebijakan yang bisa mengakomodir kegiatan pengusaha untuk melakukan ekspor sepanjang aturan dan persyaratannya terpenuhi,” harap Mia seraya menambahkan peluang ekspor barang kesehatan tersebut cukup menjanjikan. Apalagi bahan baku dan SDM untuk itu memadai. (bas)