Pande Nyoman Wahyu Suteja Ketua Terpilih MSWP, Fokus di Pembangunan Sumber Daya Manusia

(Baliekbis.com), Pesamuhan Agung VI dan Paruman Sulinggih IV Maha Semaya Warga Pande (MSWP) di Wantilan Srimsu Museum Seni Neka, Minggu (24/4/2022), memutuskan Pande Nyoman Wahyu Suteja, S.E sebagai Ketua Umum terpilih masa bakti 2022-2027.

Sebagai Ketua Umum terpilih MSWP, ia menyebut fokus organisasi di masa jabatannya akan mengarah pada pembangunan sumber daya manusia. Apalagi sesuai prinsip MSWP yang dibentuk untuk merekatkan persaudaraan pun ia pandang sudah tercapai hampir 90 persen yang menjadi modal besar untuk diberdayakan dalam posisinya sebagai ketua umum.

Founder dan Managing Director Komaneka Fine Art Gallery dan Komaneka Resort ini juga mengatakan, dirinya bersama pengurus baru akan fokus membantu keluarga (Pande) demi kebaikan bersama.

Salah satu poin terpenting dalam program kedepan adalah empowering sumber daya manusia. Pendidikan akan banyak kita lakukan, termasuk pengarsipan dokumen tentang Pande. Dengan cara menaikkan kualitas dan kompetensi semeton Pande, ia berharap hal itu turut memberi sumbangsih pada kebijakan publik demi kepentingan bersama dan orang banyak.
Demi mendukung pemberdayaan sumber daya manusia, MSWP dibawah kepemimpinannya memiliki 5 bidang, yakni; bidang kesulinggihan dan keagamaan; bidang kelembagaan yang akan mengurus perihal organisasi dan kaderisasi; bidang penelitian dan pengembangan (litbang) yang sesuai namanya akan mengumpulkan literatur yang mungkin banyak tidak diketahui semeton tentang Pande, termasuk mengadakan pelatihan-pelatihan; bidang humas sebagai sarana menyebarkan informasi yang benar agar semua yang dilakukan tidak sekadar berasal dari gugon tuon; serta gebrakan barunya di bidang kepemudaan dan pemberdayaan perempuan, sebab ia melihat pemuda dan perempuan memiliki potensi yang sangat besar dalam membangun pesemetonan menjadi lebih baik.

“Sesuai motto MSWP, mari kita tingkatkan kerekatan pasemetonan, selalu belajar dan bersikap yang benar di kalangan masyarakat luas,” tegasnya.

Mengenai Pesamuan Agung ini, ia yang juga didaulat sebagai Manggala Prawartaka Pesamuan Agung mengatakan kegiatan hari ini adalah acara puncak dari segala persiapan yang sudah dilakukan sejak 4 Desember 2021, dimulai dengan rapat dari seluruh pengurus MSWP Kabupaten/Kota yang dilakukan di Denpasar.

Rapat tersebut memutuskan Pesamuan Agung dan Paruman Sulinggih yang seyogyanya mesti dilakukan pada tahun 2020, namun tidak terlaksana karena pandemi agar segera dilakukan dalam waktu mendatang.

Berikutnya, putra Jejeneng Mpu Keris Pande Wayan Suteja Neka itu mengatakan sebagai tindak lanjut pertemuan itu dilakukan penjajakan ke masing-masing pengurus Kabupaten/Kota. Setelah mendapat aspirasi di daerah, pelaksanaan Pesamuan Agung dimantapkan dengan pembagian panitia kerja menjadi Steering Comitte (SC) dan Organizing Comitte (OC).

SC bertugas membahas Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), sedangkan OC bertugas mempersiapkan pelaksanaan Pesamuan Agung secara teknis. “Mandat dari Pesamuan Agung adalah mengkaji ulang isi dari AD/ART dan yang kedua melakukan penyegaran atau penggantian pengurus MSWP dalam 5 tahun mendatang,” ungkapnya.

Proses panjang dan diskusi-diskusi sudah dimulai dalam rangkaian Pesamuan Agung diawali Paruman Sulinggih di Pura Penataran Pande Taman Bali Bangli, Jumat (15/4/2022), kemudian Pra-Pesamuan Agung pada Minggu (17/4/2022) untuk menggodok materi yang akan disahkan pada Pesamuan Agung, dan sebagai acara pamungkas Pesamuan Agung digelar Minggu (24/4/2022) kemarin.

“Konsepnya semua dari keluarga untuk keluarga,” kata dia. Tak lupa, Pande Nyoman Wahyu Suteja juga menyampaikan pesan kepada warga Pande untuk terus merekatkan pasemetonan, karena banyak hal positif yang bisa didapatkan, masalah perbedaan pendapat itu hal yang wajar tapi harus disikapi dengan dewasa, jangan mau menang sendiri.

“Selanjutnya, mari kita terus belajar, kita harus punya curiosity dan keingintahuan untuk menjadi lebih baik. Terakhir, kita harus bersikap yang benar di masyarakat luas untuk mencerminkan kita punya martabat,” pungkasnya.

Pesamuhan Agung tahun 2022 ini dibuka langsung Gubernur Bali I Wayan Koster. Orang nomor satu di Bali itu mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan MSWP sebagai bentuk pelestarian budaya dan warisan adiluhung leluhur serta berharap kegiatan ini bisa memacu organisasi pasemetonan agar saling bersinergi dalam pembangunan Bali. (ist)