Pameran Bhineka Rupa di Ubud, Hadirkan Media Cetak Fotografi Ramah Lingkungan

(Baliekbis.com), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar pameran hasil Penelitian dan Penciptaan Seni (P2S) dengan bertemakan Bhineka Rupa. Pameran dilaksanakan di Karja Art Space Penestanan, Ubud dari tanggal 20-22 Oktober 2021.

Pameran ini melibatkan tiga orang dosen yang memiliki konsep yang berbeda-beda yakni Ida Bagus Candrayana,S.Sn, M.Sn dosen fotografi, Dra. Ni Made Rai Sunarini, M.Si Dosen Kriya dan I Made Saryane S.Sn,M.Sn juga dosen fotografi.

Pameran Bhineka Rupa dibuka Ketua LP2MPP Dr. I Komang Arba Wirawan dihadiri para maestro seni tradisi Bali, salah satunya Prof. Dr. I Made Bandem, Swasthi Wijaya Bandem dan Dr. I Nyoman Astita,M.A.

Ida Bagus Candrayana,S.Sn, M.Sn mengatakan dari hasil P2S yang dia pamerkan lebih kepada Cetak Foto Potret Maestro Seni Dalam Media Daun.

“Karena dari hasil karya yang dipamerkan ini memiliki kreatif dan inovatif, keistimewaan tersendiri seperti diproses secara manual dan ramah lingkungan,” kata Gus Candra, Kamis (21/10) di Denpasar seusai menghadiri pameran Bhineka Rupa di Ubud.

Lanjutnya, konsep ini muncul dari hasil observasi dimana dari perjalanan sebelumnya fotografi dari era penemuan hingga sekarang era digital proses fotografi selalu mengunakan obat-obatan kimia mulai pemotretan hingga proses cetak.

“Namun dengan penemuan proses ramah lingkungan, pastinya proses cetak ini sangatlah unik dan menarik, membutuhkan kesabaran dalam pembuatan karya,” terangnya.

Sembari menyampaikan, daun sangat banyak memiliki fungsi seperti untuk obat-obatan, makanan, pembungkus makanan dan souvenir, sebab itu media daun memiliki keunikan.

“Karena selama ini media cetak foto berasal dari kertas dan kanvas, dan proses cetaknya mengunakan bantuan obat-obatan kimia. Itu yang akan dihilangkan,” imbuhnya.

Ditambahkan, dalam pameran Bhineka Rupa menampilkan 13 karya dengan mengunakan 2 jenis daun yang berbeda. Dimana dalam media daun visual yang ditampilkan foto potret maestro seni seperti Prof. Dr. I Made Bandem, Swasthi Wijaya Bandem, Dr. I Nyoman Astita, M.A, Nyoman Erawan dan I Nyoman Sumandhi.

Ke depannya setelah pameran ini selesai akan kembali melakukan penelitian tentang alternatif media cetak khusus pada media cetak fotografi ramah lingkungan.

“Karena di Bali khususnya maupun di luar Bali belum ada yang melakukan penelitian tentang media cetak alternatif yang ramah lingkungan,” tambahnya. (sus)