Pak Oles: Teknologi EM Adalah Kunci untuk Revitalisasi Bumi

(Baliekbis.com), Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menegaskan, teknologi Effective Microorganisme (EM) hasil temuan Prof Dr Teruo Higa, guru besar Universitas Ryukyus Okinawa, Jepang menjadi kunci untuk merevitalisasi bumi. Selain itu, EM dapat meremajakan kembali alam sekitarnya  menjadi sehat dan berkualitas dengan menerapkan pertanian organik.

“Tanah, air dan udara harus sehat, sehingga mampu menghasilkan makanan yang sehat. Berkat rekomendasi dari guru saya Prof Dr Teruo Higa, teknologi ramah lingkungan itu tahun 1990 saya bawa ke Indonesia, khusus Bali,” kata Pak Oles dalam wawancara yang disiarkan TVNe Bali di Denpasar, Kamis.

Pemuda desa yang sejak awal bergelut dalam bidang pertanian itu, setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Udayana, mempelajari dan mendalami teknologi EM pada program S-2 di  Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang.

Setelah kembali ke Indonesia ia memperkenalkan teknologi EM dan langsung terjun ke bisnis pertanian agro industri hulu untuk mempersiapkan pupuk cair  EM4 dan pupuk padat Bokashi Kotaku  fermentasi untuk pupuk organik kebutuhan bagi  petani. Prof Teruo Higa, penemu Teknologi  EM  memprediksikan 50 tahun ke depan bumi ini akan sakit,  jika secara terus menerus diekspolitasi dengan zat-zat kimia, pupuk kimia, bahan kimia. Tidak berlebihan, bila masyarakat dan lingkungan di sekitarnya juga ikut  sakit.

Untuk menghindari semua itu, sebut Pak Oles, perlu terobosan dengan menerapkan pertanian organik, tanpa menggunakan zat kimia. Dengan begitu,  tanah, air dan udara menjadi sehat, sekaligus mampu menghasilkan bahan makanan yang sehat.

Ketika ditanya apakah Covid-19 memandakan bumi ini sudah sakit, Pak Oles yang kini mengelola pabrik pupuk EM4 di Desa Bengkel, Buleleng, Bali yang produksinya menembus pasaran sebagian daerah di Indonesia, secara tegas mengatakan itu salah satu di antaranya.

Sebenarnya bumi sakit itu banyak sekali pengaruhnya terhadap kehidupan makluk hidup seperti terjadinya degradasi, munculnya  penyakit kanker baru, kehidupan masyarakat menjadi  tidak nyaman. Semuanya itu dipicu oleh makanan dan lingkungan yang tidak sehat,

Atas semua itu Prof Taruo Higa bersama mahasiswa  di Universitas Ryukyus Okinawa Jepang  melakukan penelitian selama 12 tahun (1968-1980)   kini hasil teknologi EM telah diterapkan lebih dari 100 negara di belahan dunia, termasuk Indonesia.

Jauh sebelumnya,  Mokichi Okada, pelopor pertanian organik Jepang  juga telah  menerapkan  cara-cara bertani yang tidak merusak keseimbangan alam dan menghasilkan produk yang sehat untuk dikonsumsi tanpa menggunakan pestisida kimia.

“Hanya tanah yang sehat dapat menumbuhkan tanaman yang sehat dan  memberikan kesehatan kepada umat manusia. Pertanian organik menghasilkan bahan makanan sehat. Hasil pertanian organik yang ramah dan akrab lingkungan diyakini dapat menghasilkan bahan makanan yang sehat dan bersih bagi umat manusia. Semua itu berpengaruh terhadap tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Penggunaan pupuk  yang diproses dengan teknologi EM  untuk pertanian organik  mampu meningkatkan kesuburan tanah  serta menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya,“ ujar Pak Oles. (ist)