Pak Oles: Seorang Pemimpin Harus Jadi Panutan

(Baliekbis.com), Seorang pemimpin harus dapat menjadi panutan, contoh yang baik bagi bawahan dan masyarakat luas untuk mengayominya. Selain itu, bisa menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul secara tuntas. “Pemimpin yang demikian mampu memberikan rasa aman dan nyaman, sehingga akan sangat disegani, hal itu menjadi modal dalam mewujudkan visi misi yakni memajukan dan membesarkan perusahaan untuk kesejahteraan bersama,” tegas Dr. Ir Gede Ngurah Wididana, M.Agr ketika tampil sebagai pembicara utama dalam seminar Kepemimpinan & Pelayanan Dengan Hati (Leadership & Service With Heart) di Hotel Garden Beach Resort Kuta, Badung, Kamis (13/2).

Seminar sehari itu melibatkan 40 peserta yang terdiri atas bagian pengawasan dan manajer dari empat hotel berbintang  yakni Bali Garden Beach Resort, Maharani, Samsara dan Coast Boutique. ”Seorang pemimpin harus enerjik, penuh semangat tampil paling depan untuk memberikan contoh, muncul di tengah-tengah guna  memacu semangat dan tampil di belakangan untuk memberikan dorongan, jika ada pekerja yang kehilangan gairah. Sosok seorang pemimpin tersebut juga diimbangi dengan kemauan. Atau mau mendengarkan masukan dan keluhan orang lain, memiliki rasa belas kasihan serta bertindak tegas dalam memajukan perusahaan,” imbuh Wididana.

Semua konsep itu merupakan hasil dari perenungan, literatur dan pengalaman selama 23 tahun mengembangkan perusahaan berbasis obat-obatan tradisional dari nol hingga kini memiliki kantor cabang di sejumlah daerah di Indonesia, yang produknya berkualitas diminati masyarakat Bali, pasar nasional dan mancanegara. “Kami sangat senang membagikan Ilmu dan pengalaman yang berharga itu khususnya kepada manajer hotel dan generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan yang bergerak dalam berbagai sektor,” ujar alumnus S-2 Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa Jepang dan alumnus S-3 Institut Hindu Dharma (IHDN) Denpasar.

Pemimpin yang mengembangkan perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan dengan memberikan pelayanan yang tulus, iklas, penuh kasih kepada pelanggan, orang yang ikut bekerja serta bawahan dan atasan. Memimpin dengan hati yang tulus berarti memajukan perusahaan atau organisasi bukan untuk tujuan kepentingan diri sendiri atau kepentingan materi semata, namun memajukan masyarakat, organisasi dan menumbuhkan orang lain.

Hal itu seperti tertuang dalam kitab Bhagavad – Gita, bahwa seseorang bekerja bukan bertujuan untuk mendapatkan hasil, namun memberikan kesejahteraan masyarakat (lokasamgraha). Demikian juga dalam Injil dikatakan bahwa barang siapa yang menjadi besar di antara kamu, maka dia harus memberikan pelayanan.

Kepemimpinan pelayanan berkembang dalam organisasi modern dengan mengedepankan kepentingan orang lain (pelanggan, bawahan, masyarakat) dari pada kepentingan diri sendiri atau pemimpin. Dengan cara memberikan kepuasan kepada pelanggan atau masyarakat melalui pelayanan. Kepemimpinan pelayanan dalam Hindu disebut dengan Seva Niti. Seva berarti melayani, niti berarti memimpin.

Dalam kesempatan itu Pak Oles membagikan buku Filosofi Kerja Karma Yoga, karyanya sendiri kepada masing-masing peserta seminar. Buku yang diterbitkan bulan November 2019 itu merupakan renungan dari setiap sloka ajaran karma yoga dalam Kitab Bhagavad Gita. Karma Yoga mengajarkan tentang praktik dalam bekerja yang diterjemahkan sebagai bhakti, penyerahan diri kepada Tuhan, karya dan bekerja tuntas. (ist)