Omunity Bali, Tempat Meditasi yang Diminati Wisatawan

(Baliekbis.com), Meski sempat terhenti karena pandemi Covid-19, Omunity Bali yang berlokasi di Desa Sudaji Buleleng kini kembali dikunjungi wisman yang ingin menikmati ketenangan di lokasi mirip sebuah hutan ini.

“Sebelum covid wisman yang datang cukup banyak, lalu terhenti dan kini mereka kembali datang,” ungkap Owner Omunity Bali Ketut Susana yang akrab dipanggil (Zan Zan) saat menerima kunjungan Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M. bersama Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja, Minggu (5/3) di Omunity ‘Spirit retreat to al activities in Sudaji’.

Zan Zan menceritakan awal Omunity berdiri yang semula merupakan lahan tempat sampah. Ia kemudian menyulapnya menjadi tempat meditasi sekaligus home stay yang sangat khas dari material bambu.

Ternyata tempat seluas sekitar 20 are yang menjorok ke dalam dan harus melewati gang kecil itu sangat diminati. “Sekarang ada 25 wisatawan dari Kanada yang tinggal di sini,” tambah Zan Zan.

Wisman ternyata sangat betah karena tempat yang didatangi banyak pohon besar juga ada tempat untuk berbagai aktivitas. Orang datang bisa nyaman, tenang, jauh dari hiruk pikuk.

Mangku Pastika pun saat memasuki kawasan itu mengaku terkesan karena aura spiritual yang begitu kental. Apalagi di lokasi itu, ada satu pohon Wani besar berumur ratusan tahun yang dipercaya bisa membawa kedamaian dan ketenangan.

Kepada wisman, Mangku Pastika menyampaikan
pesan Tri Hita Karana (THT) yang intinya bagaimana menjaga keharmonisan manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Sang Pencipta. Ternyata Bali mampu menawarkan keharmonisan tersebut kepada para wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Mangku Pastika berdoa khusus di bawah pohon Wani setinggi belasan meter berumur ratusan tahun yang dipercaya memiliki aura positif

“Kondisi ini tentu merupakan sumber kebahagiaan.
Pengembangan pariwisata spiritual ini sangat ramah dengan lingkungan dan cost-nya relatif sangat terjangkau,” jelas mantan Gubernur Bali dua periode ini.

Para wisatawan yang mengaku dari Kanada ini sangat antusias dan serius mendengar apa yang dijelaskan. Mereka intinya merasa senang berada di tempat yang tenang tersebut. Mangku Pastika pun sempat ‘merasakan’ aura pohon besar tersebut.

“Bagus, semua vegetasi tetap dipelihara di sini sehingga alam makin lestari. Tadi saya sepanjang jalan ke sini banyak warga mengembangkan bibit berbagai tanaman buah yang nanti kalau ditanam dan berbuat bagus tentu akan luar biasa dampaknya baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan,” jelas Mangku Pastika. (bas)