Ny. Selly Raih Penghargaan Kesetiakawanan Sosial

(Baliekbis.com), Kementerian Sosial (Kemensos) RI menganugrahkan pengharagaan kesetiakawanan sosial kepada Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra pada Rabu (19/12) lalu di Jakarta. Ny. Selly Dharmawijaya Mantra satu-satu Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) di Bali yang meraih penghargaan kesetiakawanan sosial dari Kemensos RI yang bertepatan dengan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional. Penghargaan ini dipersembahkan karena Ny. Selly memiliki komitmen dan kepedulian yang tinggi dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial melalui pemberdayaan penyandang disabilitas di Kota Denpasar.

Pengharagaan ini tak terlepas dari komitmen dalam mewujudkan kepedulian kesejahteraan sosial yang telah melekat dalam sosok Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra. Hal ini dibuktikan lewat berbagai program dan inovasi dari istri Walikota Rai Mantra ini dalam melakukan pemberdayaan bagi penyandang disabilitas, hingga lansia. Besutan inovasi Ny. Selly bersama K3S sebagai mitra Pemkot Denpasar dalam bidang sosial seperti melakukan pemberdayaan dalam kreatifitas Diasabilitas menyanyi, bermain musik hingga berwirausaha lewat bentukan Difablepreneur. Bunda Selly sapaan akrab Ny. Selly bagi penyandang disabilitas di Kota Denpasar sangat dikenal dekat dan familiar. Keterbatasan bukan menjadi halangan untuk berkreatifitas. Hal itulah yang menjadi pegangan Ny. Selly dalam merangkul disabilitas untuk  berdaya, dan berkarya. Tidak hanya sebatas dalam menyerahkan bantuan seperti kursi roda, tongkat ketiak, tongkat kaki empat, alat bantu dengar, tongkat tuna netra, pelatihan wirausaha, hingga bantuan sembako serta modal usaha, namun juga berkomitmen memberikan disabilitas ruang berkreatifitas.

“Penghargaan ini menjadi cambuk motivasi bersama untuk terus meningkatkan kepedulian kesejahteraan sosial bersama, serta penghargaan ini saya persembahkan kepada seluruh penyandang disabilitas” ujar Ketua K3S Ny. Selly Dharmawijaya Mantra yang ditemui secara khusus, Minggu (30/12) saat mengunjungi dan memotivasi disabilitas di stand Difabelpreneur Denpasar Festival 2018.

Lebih lanjut menurut Ny. Selly langkah pemberdayaan bersama bagi disabilitas tentunya tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja, namun dibutuhkan sinergitas bersama seluruh elemen masyarakat. Pemberdayaan menjadi greget K3S bersama Dinas Sosial dalam merangkul dan memberikan mereka ruang, serta kesempatan yang sama disetiap lini pembangunan Kota Denpasar. “Disabiltas Denpasar banyak yang telah bergelut untuk berwirausaha, seperti membuat kue, tata rias, melukis, penulis, intertaimen, hingga produk kerajinan,” ujarnya.

Dari keberadaan difabelpreneur ini pihaknya terus memberikan langkah pemberdayaan, seperti pelatihan, motivasi, yang tak terlepas juga memberikan ruang kreatifitas. Karena menurutnya tanpa memberikan ruang dan kesempatan dalam menunjukan kreatifitasnya sehingga mereka terus bersemnagat untuk berkarya dan berdaya bersama. Pemilihan Putra Putri Tuli salah satu dari ruang kreatifitas yang secara bergulir terus diberikan kepada komunitas Tuli, hingga merangkul Disbilitas Tuna Netra dalam berkreatifitas berkesinian hingga berwirausaha.

Disamping itu Ny. Selly juga menjelaskan keberadaan Rumah Berdaya Kota Denpasar sebagai wadah berkumpul penyandang Skizofrenia di Kota Denpasar. dalam wadah ini mereka telah mampu berdaya dan berkreatifitas bersama dengan tetap memperhartikan kesehatan berdaya dan berkarya bersama yang telah mampu menghasilkan manfaat tersenderi bagi kehidupan sehari-hari mereka. Seperti mengolah limbah sabun hotel untuk dijadikan sabun kembali telah dipasarkan dan kita dukung melalui beberapa hotel yang ada di Kota Denpasar. Mengolah kain perca sprai hotel yang dijadikan tas tangan yang kreatif, hingga menghasilkan t-shirt lukis dari hasil karya para penyandang skizofrenia. “Semua karya-karya mereka ini juga dapat dilihat dan tentunya dapat dikoleksi pada kegiatan Denpasar Festival pada stand khusus Difabelpreneur yang berada di kawasan Lapngan Pupiutan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung, yang diharapkan dapat mendukung kreatifitas mereka,” ujar Ny. Selly.  (pur)