Ny. Putri Koster Ingatkan Jangan Jejali Anak dengan Obsesi Orang Tua

(Baliekbis.com), Paiketan Pesikian Krama Istri (PAKIS) Desa Adat Provinsi Bali menggelar Web Seminar (Webinar) yang mengangkat tema ‘Pentingnya Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini’ yang digelar secara hybrid (online & offline) pada Selasa (11/5).

Dalam kesempatan tersebut, Manggala Utama PAKIS Bali Ny. Putri Koster mengingatkan masyarakat khususnya kepada orang tua maupun para guru bahwa pola asuh dan pendidikan karakter anak usia dini akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak di kemudian hari. Untuk itu, Ny. Putri Koster mengajak seluruh pihak dapat bersama-sama mendidik generasi muda dengan baik dan seksama, khususnya pada penanaman budi pekerti dan etika sejak dini, mengingat generasi yang tumbuh dengan baik akan terlihat dari penanaman pondasi pendidikan yang didapat sejak kecil.

“Saya punya harapan besar kepada para orang tua, ibu dan bapak para pendidik PAUD, supaya mengasuh mereka dengan pola asah, asih, asuh. Dan bukan untuk menjejalkan sesuatu yang berasal dari obsesi kita, orang tua kepada mereka. Misalnya anaknya suka karate, tapi dipaksa les menari karena kemauan orang tua, kan kasihan anaknya nanti malah jadi beban,” ujar Ny. Putri Koster

Ny. Putri Koster berharap, anak-anak usia dini akan tumbuh berkembang secara alami layaknya buah yang matang dari pohon. “Sentuhlah anak-anak kita dengan hati. Masa mereka adalah masa yang bergembira, jangan dijejali dengan teori-teori yang kita miliki. Sesuaikan dengan kebutuhan anak-anak kita,” pesannya.

Menurut Ny. Putri Koster, orang tua dan guru memiliki tugas dalam mendidik karakter dan budi pekerti usia dini. Selain itu, mereka juga harus mampu menguasai dan memanfaatkan teknologi, agar pendidikan terhadap anak-anak generasi Z dilakukan dengan menjadi teman sekaligus pendidik karakter yang berlandasan budi pekerti, supaya pendidikan yang dimiliki nantinya akan berguna untuk bangsa dan negaranya.

Ketika orangtua dan guru itu lalai dalam mendidik, maka anak-anak bisa saja nanti tumbuh menjadi generasi yang pintar dalam menguasai ilmu pengetahuan. Akan tetapi, mereka tumbuh tidak dengan rasa hormat terhadap catur gurunya (guru rupaka/ orangtua, guru pengajian/ guru di sekolah, guru wisesa/ pemerintah dan swadiaya/ sang pencipta), sehingga pihaknya meminta agar penanaman karakter yang berkepribadian kuat ditanamkan sejak dini oleh para orang tua dan guru PAUD/TK.

“Layaknya pohon besar, dia tidak akan berguna sebagai pelindung tumbuhan di sekitarnya apabila dia hanya mampu tumbuh tanpa membekali diri dengan karakter dan ilmu pengetahuan, dan jangan sampai kita dikuasai oleh teknologi. Di sinilah peran guru untuk menanamkan kemampuan memilah bagi generasi muda agar tidak terjerumus ke dalam hal buruk yang menjatuhkan masa depannya. Tanamkan agar mereka mampu menguasai teknologi, agar dunia mampu di gerakkan dengan kecerdasan yang dia miliki,” ujar Ny. Putri Koster.

Sedangkan jika para orang tua dan guru mampu menanamkan pondasi pendidikan karakter dan budi pekerti dengan baik, maka mereka akan tumbuh menjadi generasi yang penuh rasa tanggung jawab, penuh simpati dan empati serta rasa sayang terhadap sesamanya. Untuk itu, Ny. Putri Koster berharap acara webinar tersebut dapat diikuti dengan baik oleh para peserta sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan dalam mendidik dan menanamkan karakter pada anak usia dini.

Webinar yang berlangsung sehari dan diikujti sekitar 200 peserta tersebut dengan seksama menyimak materi dari dua narasumber yaitu: Dosen/Peneliti FK Universitas Udayana I Made Rustika dengan materi ‘Pengasuhan Untuk Mewujudkan Anak Suputra’, dan Pemerhati Pendidikan Anak Dra Tjok Istri Mas Minggu Wathini dengan materi ‘Pendidikan Karakter pada Anak dalam Keluarga’. (pem)