Ny Putri Koster: Bali Perlu Miliki Rumah Pameran Khusus Datangkan ‘Buyer’ Industri Lokal

(Baliekbis.com), Sesuai dengan visi dan misi Gubernur Bali Wayan Koster, Dewan Kerajinan Daerah bersama Dinas Perdagangan dan Perindusterian Provinsi Bali melakukan pendampingan kerajinan industri, mulai dari hulu sampai hilir.

Pendampingan tersebut antara lain dimaksudkan untuk mendorong kaum industri agar mampu menghasilkan produk yang inovatif, sehingga pasar dapat mengapresiasi dalam rangka menjabarkan visi misi gubernur, yakni membuat branding Bali sesuai dengan keunggulan daerah masing masing dengan tujuan ekspor. Harapannya, bila ekspor berjalan dengan lancar, maka perekonomian akan terangkat dan tenaga kerja pun akan tertampung.
Seiring dengan itu, Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster ketika mengunjungi kantor Dekranasda Tabanan, Rabu (29/5) mengatakan, Bali perlu memiliki rumah pameran khusus untuk mendatangkan ‘buyer’ yang bertujuan mempertemukan antara pemilik home industri dengan pembeli internasional, sehingga terjadi interaksi secara langsung dan berkelanjutan.
Selain itu, lanjut istri Gubernur Bali Wayan Koster, setiap home industri juga wajib memiliki brosur, pamflet, website dan sejenis produk promosi lainnya yang siap disampaikan kepada para buyer di mancanegara.
Pada kesempatan itu, Ny Putri Koster yang didampingi Wakil Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny Tjokorda Putri Hariyani Sukawati, Ketua Dekranasda Kabupaten Tabanan Ny Rai Wahyuni Sanjaya, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali serta rombongan, juga tampak mengunjungi rumah kerajinan keramik milik Anak Agung Gede Ariadi, yang berdiri sejak tahun 2004 dengan 42 tenaga kerja, di Desa Penarukan, Kerambitan, Kabupaten Tabanan.
Hasil kerajinan keramik yang terbuat dari tanah liat asal Kalimantan itu sudah masuk pasar lokal bahkan internasional. Tercatat sekitar 70 hasil produksi kerajinan keramik tersebut diserap hotel-hotel yang tidak hanya di dalam negeri, namun juga di sejumlah negara lain di Asia, bahkan Kanada.
Di hadapan Ny Putri Koster dan rombongan, perajin keramik AA Gede Ariadi mengharapkan adanya sinergitas dan perhatian dari pemerintah, sehingga para perajin kelas menengah yang selama ini dilibatkan pihaknya, mampu berkarya dengan lebih maksimal.
Usai meninjau industri keramik, Ketua Dekranasda Provinsi Bali dan rombongan melanjutkan kunjungan ke rumah kerajinan ‘warna-warni’ di Banjar Jambe, Tabanan, yang memproduksi beberapa jenis barang yang terbuat dari bahan baku besi, seperti hiasan lampu dan dinding, serta tempat lilin.
Hasil kerajinan pada lahan usaha milik I Made Agus Semadhi tersebut, tercatat sudah berhasil merasuk ke pasar internasional seperti Jerman dan Inggris. Pihak perajin yang mempekerjakan 26 tenaga kerja, juga diketahui cukup banyak menerima pesanan dari dalam negeri.
Di sela-sela kunjungan, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindusterian Provinsi Bali Putu Astawa, mengajak seluruh perajin untuk terus berkarya dan berinovasi guna memajukan kreativitas perdagangan dengan maksud meningkatkan gairah perekonomian masyarakat.
Dikatakan, dengan berkarya dan melibatkan warga yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal, secara tidak langsung lahan kerajinan ini sudah terhitung mampu membuka lapangan kerja bagi pihak lain, terlebih bagi mereka yang selama ini menganggur.
Tidak berhenti di situ, Ny Putri Koster beserta rombongan selanjutnya mengunjungi Pande Urip Wesi milik I Pande Wayan Sudarmawan di Banjar Batusangian, Desa Gubug, Tabanan. Kerajinan yang dihasilkan berupa pisau, keris dan cincin pisau itu, mendatangkan bahan tembaga dan besi dari Jawa, sedangkan untuk pemasaran baru menembus Kalimantan dan Lampung. Untuk kebutuhan lokal, kelompok kerajinan Pande ini menyasar pasar di Beringkit dan Mengwi, Kabupaten Badung.
Terakhir rombongan Dekranasda Provinsi Bali mengunjungi rumah kerajinan dulang hias kaca dan kerang milik I Made Wintara di Banjar Delod Alang Desa Kukuh, Marga, Tabanan. Bahan baku kaca dan kerang yang didatangkan dari daerah Situbondo, dikreasikan menjadi keben, dulang, cermin dan tas. Hasil kerajinan kemudian dipasarkan ke Lampung dan seputaran Bali saja.
Setelah mengunjungi empat rumah kerajinan unggulan yang ada di Kabupaten Tabanan, Ny Putri Koster mengaku sangat bangga atas kemandirian industrial yang dimiliki daerah lumbung padi ini, namun untuk ke depan diharapkan campur tangan pemerintah harus turut aktif di dalamnya. Dengan demikian, kebutuhan perajin dan pemerintah nantinya dapat lebih disinergikan.
Seniman panggung kenamaan itu mengharapkan peran pemerintah untuk bisa membantu promosi, karena di Bali selama ini belum pernah ada ruang pameran khusus untuk mendatangkan buyer dari luar negeri dan hotel tentang produksi lokal Bali. Dengan adanya ruang khusus, nantinya akan terjadi interaksi langsung antara buyer dan pihak industri kerajinan.
Rencana ke depan, Ny Putri Koster akan mengajak perajin ‘home industry’ seluruh Bali untuk mengadakan pameran produk baru dengan mendatangkan buyer luar daerah bahkan luar negeri, sehingga karya-karya mereka akan menjadi semakin dikenal kalangan luas. (ist)