Nobar Bersama 1000 Anak Panti Asuhan

(Baliekbis.com), Berbagai kasih bersama dengan program kegiatan dilaksnakan Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar melibatkan seluruh element masyarakat Kota Denpasar. Partisipasi program juga dilakukan bersama Yayasan Peduli Anak Kanker Bali dengan menggelar kegiatan Nonton Bareng (Nobar) Film Widya “Jemari Jiwaku Menari” Minggu (5/3) di Hotel Aston Denpasar melibatkan 1000 anak panti asuhan, Penyadang Disabilitas Tuna Netra, Tuna Rungu, serta Penyandang Skizofrenia yang tergabung dalam rumah berdaya Kota Denpasar.
Tampak pula hadir dalam kegiatan ini Wakil Ketua K3S Denpasar Ny. Antari Jaya Negara, Ketua Dharmawanita Persatuan Kota Denpasar Ny. Kerti Rai Iswara, serta General Affair Yayasan Peduli Anak Kanker Bali Rochma Nurwandani. Disamping melaksanakan kegiatan Nobar juga diisi dengan kegiatan hiburan, serta penyerahan donasi oleh Ketua K3S Ny. Selly kepada Yayasan Peduli Anak Kanker Bali.


Film Widya Jemari Jiwaku Menari yang digagas Ketua K3S Denpasar Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Ketua Ny. Antarai Jaya Negara menjadi tontonan dan menginspirasi dalam pelaksanaan nobar kali ini. Tentu kegiatan ini menjadi kegiatan rutin K3S Denpasar memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas, anak panti asuhan dan komunitas anak alam berbagai kasih sembari meningkatkan rasa kekeluargaan antar sesama. Menurut Ny. Selly keberadaan K3S Denpasar sebagai mitra Pemkot Denpasar dalam penanggulangan permasalahan sosial di Kota Denpasar. Tidak saja memberikan bantuan kepada penyandang disabilitas dan lansia, namun juga melaksanakan program berbagai kasih serta meningkatkan kreativitas penyandang disabilitas lewat pembuatan Film Widya Jemari Jiwaku Menari bagi Para penyandang disabilitas Tuna Rungu, dan Album Tak Ada Yang Sempuna bagi penyandang disabilitas Tuna Netra. “Diharapkan dari film serta CD album lagu Tak Ada Yang sempurna dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat serta penyandang disabilitas untuk terus semangat serta jangan pandang mereka sebelah mata,” ujar Ny. Selly. Penyandang disabilitas lewat ruang dan kreativitas yang terus diberikan Pemkot Denpasar mereka mampu menunjukan talenta mereka, dari menari, bermain musik, ketrampilan serta kegiatan lainnya yang memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka sehari-hari. Dari kegiatan kali ini bekerjasama dengan Yayasan Peduli Anak Kanker Bali diharapkan mampu menginspirasi sebuah kisah penyandang disabilitas Tuna Rungu yang mampu menari layaknya orang normal.


Film Widya digarap K3S Denpasar pada Tahun 2013 yang disutradarai Rahtut XXX, Yudya Putri dan Ricky mengangkat kisah nyata Widya seorang remaja putri penyandang disabilitas Tuna Rungu. Tak hanya disisihkan dari sekolahnya yang pada awalnya kedua orang tuanya seakan tak terima dengan kondisi Widya yang tidak dapat mendengar dan berbicara. Berjalannya waktu Widya terus mengasah kemampuannya dalam bidang menari di sekolahnya SLB-B Sidakarya serta mampu membawa Widya sebagai seorang penari yang membanggakan kedua orang tuanya. (pur)