Ngurah Swajaya,M.A.: Kemajuan Singapura karena Pendidikan Vokasi

(Baliekbis.com), Universitas Ngurah Rai (UNR) Denpasar menggelar seminar internasional dengan narasumber Duta Besar (Dubes) RI untuk Negara Singapura I Gede Ngurah Swajaya,S.H.,M.A. yang didampingi moderator dari dosen UNR, Dr. Ni Putu Tirka Widanti,S.S.,MBA,M.M.. “Seminar internasional yang bertemakan harmoni hubungan bilateral antara Negara Singapura dengan Negara Indonesia ini melibatkan seluruh civitas akademika di gedung auditorium kampus perjuangan UNR,”ujar Rektor UNR Dr. Drs. Nyoman Sura Adi Tenaya,M.Si. saat membuka seminar internasional, Minggu (6/8/2017).

 Dikatakan, dengan dilaksanakan seminar internasional ini kedepannya UNR akan lebih bisa mematangkan kerjasama dengan Negara Singapura melalui Dubes RI terutama dalam peningkatan kualitas SDM maupun peningkatan di berbagai bidang pendidikan lewat pertukaran dosen atau mahasiswa. “Apalagi jumlah mahasiwa UNR yang dimiliki saat ini 2.600 orang dari 8 Program Studi (Prodi) serta jumlah dosen S3 bergelar doktor sebanyak 21 yang siap bisa diajak kerja sama,” terangnya. Untuk bisa melakukan kerjasama dengan universitas di Negara Singapura tentu melalui uluran tangan dan peran serta Dubes RI. Pada tingkat PTS maupun PTN yang harus ditingkatkan adalah SDM yang bisa menguasai ilmu manajemen, ilmu politik maupun ilmu lainya. “Kerjasama dengan universitas di Singapura juga untuk mendewasakan pola pikir agar maju seperti Negara Singapura dengan luas wilayah lebih kecil dari Bali bisa maju dan berkembang dengan baik,”ucapnya.

Sementara, Dubes RI untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya, S.H.,M.A. selaku pembicara mengatakan, kemajuan Singapura di bidang industri tidak terlepas dari pesatnya pendidikan vokasi yang dikembangkan. “Belajar dari hal itu, pemerintah daerah harus mendorong kemajuan pendidikan vokasi yang difokuskan pada pengembangan sektor-sektor yang menjadi keunggulan di Provinsi Bali,” katanya. Ngurah Swajaya juga mengatakan salah satu kunci kemajuan Singapura dalam beberapa dekade tidak terlepas dari tingginya investasi di bidang pendidikan dan peningkatan SDM. Kemitraan dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi dapat dilakukan melalui workshop, seminar, pelatihan teknis, maupun magang di tempat-tempat industri. “Selain itu perlu penyesuaian serta penyetaraan standar kualifikasi tenaga kerja industri serta pengembangan fasilitas dan teknologi pembelajaran pendidikan vokasi di kedua negara,” imbuhnya. Ditambahkan, peningkatan kerjasama di bidang pendidikan vokasi antara Indonesia-Singapura sekaligus menandai 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan singapura yang rencananya diperingati September mendatang.

Memperingati 50 tahun hubungan diplomatik tersebut, dijabarkan dalam suatu tema besar RISING 50 (RI-Singapura 50 Tahun) yang menjadi deskripsi tepat terkait jalan yang dilalui Indonesia dan Singapura dalam beberapa dekade. ”Tiga filosofi utama dari RISING 50 itu mencakup belajar mengenai pengalaman hubungan diplomatik tersebut, merayakan keberhasilan dari hubungan diplomatik yang telah terjalin, serta memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan kerjasama diberbagai bidang dalam 50 tahun ke depan. Dalam kaitan itu, perlu juga dikaji bentuk hubungan kerjasama yang lebih mengkhusus antara Singapura dengan Provinsi Bali,” tambahnya. (sus)