Ngurah Aryawan: Dewan Jangan Hanya Bicara Bansos

(Baliekbis.com), Jadi anggota legislatif yang paling penting adalah bagaimana memahami permasalahan yang ada di masyarakat. Jangan hanya bicara soal bansos saja, meski bansos itu juga penting.

“Kalau anggota Dewan hanya bicara bansos, jelas itu tidak mendidik untuk masyarakat. Lebih baik sampaikan gagasan dan program yang produktif untuk membangun pemberdayaan masyarakat dan menangani masalah sosial,” ujar Ngurah Aryawan saat bersimakrama dan menyerap aspirasi ratusan generasi muda dan warga pesemotan Arya Wang Bang Pinatih di Br. Tegal Linggah, Padangsambian Kaja, Selasa (12/9) malam.

Penegasan itu disampaikan menyikapi pertanyaan salah seorang generasi muda yang menyoroti penyaluran hibah dan bansos yang difasilitasi anggota DPRD. Pemuda ini pun menyayangkan di tahun politik ini, banyak bakal caleg petahana menjadikan bansos sebagai iming-iming dan menarik simpati masyarakat pemilih.

Untuk itu Ngurah Aryawan menyarankan agar penyaluran hibah bansos yang difasilitasi anggota dewan agar tidak hanya diarahkan untuk pembangunan fisik seperti pembangunan balai banjar, pembenahan pura atau lainnya. “Selama ini dana bansos lebih banyak untuk pembangunan fisik seperti balai banjar. Sayangnya, pembangunan megah tapi tidak menjamin masyarakat sejahtera,” kritik tokoh muda yang dikenal sangat dekat dengan permasalahan sosial di Denpasar itu.

Baginya, sebaiknya hibah bansos diarahkan pada penyelesaian masalah sosial dan pemberdayaan masyarakat misalnya di bidang pendidikan dan kesehatan. Contohnya membangun PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di tiap banjar. Kemudian mendorong pemberdayan ekonomi dengan membangun koperasi di tiap banjar.

“Bansos bisa juga diarahkan untuk kursus singkat mewadahi kreativitas generasi muda menggarap peluang ekonomi kreatif. Misalnya peluang mengelola sampah,” tegas Ngurah Aryawan yang juga bakal caleg DPRD Kota Denpasar daerah pemilihan (dapil) Denpasar Barat 2 dari Partai Gerindra.

Dalam kesempatan ini Ngurah Aryawan juga mengajak warga khususnya generasi muda untuk cerdas menyikapi situasi politik di tahun politik Pileg (Pemilu Legislatif) dan Pilpres. “Saya berharap kita semua mampu membangun politik yang humanis. Tidak saling menyakiti,” kata Ngurah Aryawan.

Baginya kesempatan simakrama ini juga menjadi momentum yang baik untuk menyatukan pasemetonan. Termasuk juga menyerap aspirasi komponen masyarakat. Sebagai tokoh muda dari kalangan generasi milenial, Ngurah Aryawan sudah berpengalaman mengabdi dan ngayah untuk pemberdayaan generasi muda hingga membantu menyelesaikan masalah sosial di Denpasar.

Karir organisasinya berawal dari sebagai Ketua Sekaa Teruna Teruni Banjar Tegal Linggah, Padangsambian Kaja. Kemudian dipercaya sebagai Ketua Saba Yowana Desa Padangsambian Kaja. Hingga kini memegang amanat sebagai Ketua Karang Taruna Kecamatan Denpasar Barat. Lalu Ketua Karang Taruna Kota Denpasar. “Saya tetap fokus pada perjuangan menyelesaikan langsung masalah sosial di masyarakat,” pungkas pria yang menjadi konseptor pendirian gapura berbahan sampah hingga memenangkan lomba itu. (bas)