Narkoba Sudah Rambah Anak-anak

(Baliekbis.com), Bahaya penggunaan narkoba semakin besar, karena sudah merambah ke remaja hingga anak-anak. Untuk itu pencegahan harus dilakukan bersama, karena pemerintah selama ini telah bekerja secara optimal, namun tanpa peran aktif masyarakat terutama keluarga tentu sulit. Demikian dikatakan Nyoman Artana, Kepala Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Bali saat berbicara pada ajang Podium Bali Bebas  Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (22/10).

Menurutnya, penelitian di Kanada menyebutkan jika anak-anak yang ikut makan malam dengan keluarga di rumah potensi terjerumus dengan narkoba hanya 2%, sementara kebalikannya bagi yang tidak, bisa mencapai hingga 12,8%. “Hal tersebut menunjukkan peranan keluarga sangat penting dalam pembentukan karakter anak,” bebernya. Dia pun memberikan beberapa tips untuk menghindari anak terkena narkoba, seperti bangun ikatan emosional dengan anak, terapkan aturan yang jelas dalam rumah tangga, serta memberikan contoh kasus nyata tantang bahaya narkoba. “Jika sudah kadung terjerumus dalam narkoba, jangan ragu untuk koordinasi dengan BNN,” imbuhnya. Selain itu ia juga menyatakan hingga saat ini BNN selalu sigap akan isu-isu pengedaran narkoba. Seperti contohnya pengedaran narkoba dalam bentuk permen yang menyasar anak kecil.

Menurutnya BNN langsung menindaklanjuti melalui razia ke pasar, warung hingga pasar swalayan, namun hingga saat ini belum ditemukan. Melengkapi penjelasan Nyoman Artana, hadir pula mantanpemakai narkoba yang hingga saat ini masih menjalani rehabilitasi di BNN, Beni. Menurutnya narkoba telah menghancurkan karir hingga keluarganya, sehingga Beni mengajak generasi muda untuk menjauhi narkoba.

PB3AS pagi itu juga dimeriahkan oleh penampilan dari SMA PGRI 2 Denpasar dengan tema  “Narkoba No Prestasi Yes”. Menurut Ketua OSIS Krisna Santosa dalam orasinya, peredaran narkoba yang semakin marak dikarenakan kurang pahamnya masyarakat terutama anak muda tentang bahaya narkoba. Ia juga mengajak anak-anak muda agar jangan menjauhi teman yang sudah kadung terkena narkoba, tapi ikut membantunya agar bisa pulih sepenuhnya. Indonesia saat ini diindikasikan sekitar 150 juta jiwa pemakai dan kira-kira 5,1 jiwa meninggal karena narkoba, jadi Ia mengajak generasi muda dari diri sendiri dulu untuk tidak tergoda oleh narkoba. Orasi Krisna Santosa juga mendapat apresiasi dari Jro Penjor. Ia kembali lagi mengingatkan generasi muda untuk terus membangun, jangan sampai bangsa ini rusak karena penerusnya menggunakan zat-zat berbahaya tersebut. hadir pula dalam kesempatan itu Lanang Sudira yang mengapresiasi langkah Pemprov Bali akan tanggap darurat bencana Gunung Agung. Selain orasi, SMA PGRI 2 Denpasar juga menampilkan beberpa penampilan seperti paduan suara, tarian modern serta unjuk bakat. (sus)