Muntah Darah? Hati-hati! Ini Mungkin Penyebabnya!

(Baliekbis.com), Muntah darah atau hematemesis adalah gejala ketika seseorang memuntahkan sesuatu dari mulutnya, yang disertai dengan sejumlah darah. Muntah darah biasanya berasal dari saluran pencernaan bagian atas seperti lambung dan kerongkongan (esofagus), namun juga dapat berasal dari perdarahan hidung yang tertelan. Darah yang keluar bisa berwarna merah kehitaman atau merah terang. Warna darah ini seringkali menunjukkan tingkat perdarahan. Sebagai contoh, muntah darah yang berwarna gelap biasanya menunjukkan bahwa sumber perdarahan berasal dari saluran cerna bagian atas yang berjalan lambat. Sementara, darah berwarna merah terang sering menunjukkan perdarahan akut, yaitu perdarahan yang berjalan cepat dan dimuntahkan segera.

Penyebab Muntah Darah

Pada umumnya, muntah darah disebabkan oleh adanya penyakit, cedera, atau penggunaan obat-obatan. Berikut ini adalah penyebab muntah darah berdasarkan asal perdarahan yang dilansir dari Alodokter:

  • Kerongkongan (esofagus). Perdarahan yang berasal dari esofagus dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
    • Varises esofagus. Varises esofagus dapat timbul akibat sirosis.
    • Esofagitis atau peradangan pada esofagus, biasanya akibat penyakit GERD.
    • Kanker esofagus.
    • Sindrom Mallory-Weiss, yaitu perdarahan yang terjadi akibat adanya robekan di lapisan esofagus atau lambung. Robekan tersebut dapat disebabkan oleh apapun yang memicu tekanan secara tiba-tiba di lambung atau esofagus, misalnya batuk dan muntah berulang-ulang.
  • Lambung. Perdarahan yang berasal dari lambung dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
    • Tukak lambung. Merupakan luka pada lapisan lambung. Penyebabnya antara lain adalah efek samping dari obat aspirin dan OAINS, atau infeksi bakteri pylori pada lambung.
    • Gastritis.
    • Kanker lambung.
  • Duodenum (usus dua belas jari). Penyebab perdarahan yang berasal dari duodenum, antara lain:
    • Ulkus duodenum.
    • Peradangan pada lapisan duodenum.
  • Penyebab lain. Selain penyebab di atas, ada beberapa penyebab muntah darah lainnya, seperti:
    • Tertelan darah mimisan dan dimuntahkan.
    • Kelainan pembuluh darah pada saluran pencernaan atas akibat pankreatitis akut.
    • Cedera pada saluran cerna.
    • Kanker di daerah lain yang menyebar ke saluran cerna, misalnya kanker pankreas.

Gejala Muntah Darah

Beberapa gejala mungkin muncul bersamaan dengan muntah darah. Gejala-gejala tersebut meliputi:

  • Mual.
  • Kondisi perut yang tidak nyaman.
  • Nyeri perut.
  • Memuntahkan isi lambung lainnya.

Muntah darah merupakan kondisi gawat darurat. Segera hubungi dokter atau kunjungi instalasi gawat darurat (IGD) jika mengalami muntah darah, terutama bila muntah darah terjadi dalam jumlah yang cukup banyak hingga 500 cc (kurang lebih 2 gelas belimbing), muntah darah saat hamil, muntah darah yang dialami setelah cedera, atau jika mengalami muntah darah dengan disertai:

  • Tersedak atau aspirasi. Kondisi ini dapat menyebabkan pengumpulan darah di paru-paru, sehingga mengganggu pernapasan. Orang-orang yang berisiko mengalami aspirasi isi lambung, di antaranya adalah:
    • Lansia.
    • Orang dengan riwayat penyalahgunaan alkohol.
    • Orang dengan riwayat stroke.
    • Orang dengan riwayat gangguan menelan.
  • Syok. Muntah darah yang disebabkan oleh perdarahan hebat dapat memicu syok. Gejala-gejala berikut ini menunjukkan tanda-tanda syok:
    • Pusing ketika berdiri.
    • Pernapasan cepat dan pendek.
    • Penurunan jumlah urine.
    • Kulit pucat dan dingin.
  • Anemia. Anemia timbul sebagai akibat dari tubuh yang kekurangan sel darah merah yang sehat. Baik perdarahan yang cepat dan tiba-tiba maupun perdarahan yang terjadi perlahan dalam waktu lama, dapat mengakibatkan anemia. Namun, pada perdarahan yang terjadi perlahan seringkali tidak menimbulkan gejala, padahal hemoglobin sudah sangat rendah. (ist)