Mudarta: Saya Legowo

(Baliekbis.com), Berpengalaman menahkodai parpol besar (Partai Demokrat) tak membuat Made Mudarta ego harus maju di Pilgub Bali 2018 mendatang. Meski sejumlah kader siap mengusungnya, ia tetap memilih tidak maju.  “Hasil survey saya rendah maka saya legowo untuk tidak maju mencalonkan diri. Meski arus bawah dan kader Demokrat Bali mengusulkan saya diusung pada Pilgub Bali,” ujar Mudarta di Sanur, Jumat (10/11). Mudarta pun membeberkan alasannya kenapa dia juga memilih mendukung calon lain untuk m aju. Politisi muda asal “Bumi Mekepung” itu menegaskan kemajuan Bali adalah yang utama. “Jadi siapa yang bisa memajukan Bali sesuai keinginan mayoritas masyarakat itu yang kita dukung. Jadi kita tak mesti ego dan ngotot harus maju,” tegas politisi yang lebih suka mengelola partai ini.

Alasan lainnya tambah pelaku sejumlah bisnis ini sudah tentu untuk menjaga soliditas dari KRB yang terdiri dari sembilan partai politik. Karena berbagai pertimbangan itu, Mudarta yang sempat menjadi Ketua Tim Pemenangan Pasti-Kerta (Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta) yang kemudian terpilih menjadi gubernur-wakil gubernur Bali periode 2013-2018, dengan diusung oleh parpol yang tergabung dalam Koalisi Bali Mandara (KBM) memilih mendukung paslon yang dinilainya bisa membawa kemajuan Bali menjadi lebih baik. “Untuk kepentingan yang lebih besar, kita tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi. Ini menjadi prinsip dasar saya dalam mengabdikan diri kepada masyarakat melalui bidang politik,” tegasnya. Sembilan parpol yang tergabung dalam KRB yakni Partai Demokrat, NasDem, Golkar, Hanura, Gerindra, Perindo, PKS, PAN dan PKPI. Saat ini sembilan partai koalisi ini memiliki 34 kursi dari 55 kursi yang ada di DPRD Bali.  (bas)